REPUBLIKA.CO.ID, PILBARA -- Perusahaan pertambangan Rio Tinto menghancurkan situs arkeologi penting di Juukan George. Situs itu sangat penting bagi penduduk asli Australia yakni suku Aborigin.
Penghancuran itu dilakukan untuk memperluas tambang bijih besi Brockman 4. Rio Tinto diizinkan untuk meratakan situs berdasarkan hukum negara, yakni persetujuan menteri pada 2013 berdasarkan Bagian 18 dari Aboriginal Heritage Act Australia.
Seperti dilansir dari Gizmodo, Sabtu (30/5), tempat perlindungan batu Juukan 1 dan Juukan 2 di wilayah Pilbara Australia Barat dihancurkan oleh ledakan tambang pada Ahad (24/5). Tempat itu digunakan oleh penduduk asli Australia (suku Aborigin) lebih dari 46 ribu tahun yang lalu. Tempat batu tersebut menjadi salah satu warisan tertua di Australia.
“Ini adalah salah satu yang paling awal, jika bukan yang paling awal, situs di dataran tinggi Pilbara dan merupakan bagian dari lanskap kaya tempat di daerah yang belum dipelajari secara mendalam,” kata Ketua Komite Tanah Puutu Kunti Kurrama and Pinikura (PKPP) John Ashburton dalam sebuah pernyataan.