Selasa 02 Jun 2020 00:56 WIB

Sekali Lagi, Apakah Virus Corona Bisa Bertahan di Udara?

Virus corona diketahui menyebar melalui droplet.

Rep: Febryan A/ Red: Reiny Dwinanda
Lontaran droplet ternyata bisa menjangkau lebih jauh daripada batas jarak aman yang dianjurkan WHO.
Foto: Slash Gear
Lontaran droplet ternyata bisa menjangkau lebih jauh daripada batas jarak aman yang dianjurkan WHO.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit campak menjadi sangat menular karena partikel virusnya yang infeksius bisa bertahan di udara selama dua jam. Lantas, bagaimana dengan virus corona tipe baru yang merupakan penyebab Covid-19?

Di laman resminya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menjelaskan bahwa belum diketahui berapa lama udara di dalam ruangan yang pernah dimasuki orang positif Covid-19 tetap berpotensi menular.

Baca Juga

Sejumlah ilmuwan mengatakan, memang ada kemungkinan virus corona bertebaran dan bertahan di udara. Namun, belum ada bukti bahwa virus dalam ukuran kecil tanpa perantara zat lain itu bisa membuat seseorang positif Covid-19.

Virus corona diketahui menyebar lewat tetesan liur (droplet). CDC meyakini droplet bertanggung jawab atas sebagian besar penyebaran Covid-19.