Selasa 02 Jun 2020 21:17 WIB

Mengapa Pasien Sembuh Covid-19 Tetap Perlu Dipantau?

Sejumlah pasien Covid-19 yang sudah sembuh kembali berstatus positif.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pengambilan swab untuk tes RT-PCR virus corona. Hasil studi mengungkapkan bahwa status positif Covid-19 bisa kembali muncul dalam rentang waktu 9 sampai 17 hari setelah pasien sembuh dipulangkan dari rumah sakit.
Foto: dok. Istimewa
Pengambilan swab untuk tes RT-PCR virus corona. Hasil studi mengungkapkan bahwa status positif Covid-19 bisa kembali muncul dalam rentang waktu 9 sampai 17 hari setelah pasien sembuh dipulangkan dari rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adanya pasien-pasien sembuh Covid-19 yang kembali berstatus positif menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para dokter. Kejadian ini menunjukkan bahwa pasien sembuh Covid-19 mungkin saja masih memiliki virus meski sudah dipulangkan dari rumah sakit.

Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti dari Affilated Hospital of Zunyi Medical University di China melalui sebuah studi yang dipublikasikan dalam JAMA. Melalui studi ini, tim peneliti mengumpulkan data klinis pasien-pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit rujukan Covid-19 di Porvinsi Guizhou, CHina.

Baca Juga

Studi ini menganalisis data dari 69 pasien dengan rata-rata usia 33 tahun. Berdasarkan hasil follow-up, 11 dari 69 pasien ini kembali berstatus positif Covid-19 setelah sempat dinyatakan sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit.

Metode pengetesan yang dilakukan adalah reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR), yaitu metode pengetesan paling umum yang digunakan saat ini untuk mendiagnosis SARS-CoV-2.

Hasil studi mengungkapkan bahwa status positif Covid-19 bisa kembali muncul dalam rentang waktu 9 sampai 17 hari setelah pasien sembuh dipulangkan dari rumah sakit. Rentang waktu ini lebih lama dari periode 14 hari yang disebutkan dalam studi-studi sebelumnya.

Seperti dilansir Health24, fenomena kembali positifnya pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh masih diinvestigasi oleh beberapa tim peneliti. Investigasi ini bertujuan untuk memastikan apakah status positif pada pasien-pasien tersebut disebabkan oleh infeksi baru atau kesalahan pada alat pengetesan.

Menurut Dr Oh Myoung Don dari Seoul National University Hospital, metode pengetesan RT-PCR yang digunakan saat ini tidak bisa membedakan material genetik aktif (RNA) dari virus dengan partikel virus mati yang tertinggal di tubuh pasien meski mereka sudah sehat kembali.

Dibutuhkan tes yang berbeda untuk menentukan apakah pasien-pasien yang kembali positif ini bisa menularkan penyakit. Menurut Korea Centers for Disease Control and Prevention, pasien-pasien sembuh di Korea Selatan yang kembali menunjukkan hasil positif memiliki kemampuan yang sangat rendah untuk menularkan virus.

Terlepas dari semua kemungkinan yang ada, saat ini data seputar kembali positifnya pasien-pasien Covid-19 yang sudah sembuh masih terbatas. Mengingat pasien yang kembali positif ini tidak mengalami gejala, dokter diharapkan tetap waspada mengenai kemungkinan pasien bisa kembali positif Covid-19 setelah dinyatakan sembuh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement