Rabu 03 Jun 2020 22:01 WIB

3 Jenis Stres Ini Bisa Menyerang Anak, Waspadai yang ke-3

Toxic stres bisa sebabkan kerusakan pada struktur otak anak.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Qommarria Rostanti
Anak mengalami stres (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Anak mengalami stres (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Anak-anak pada umumnya resiliensi yang baik. Resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit.

Lutut anak berdarah? Tidak masalah, akan cepat sembuh. Namun, bagaimana dengan trauma emosional, pengalaman menakutkan, atau stres? Anak-anak dapat pulih kembali dari pengalaman traumatis. Tetapi dibandingkan dengan luka fisik, luka emosional efeknya bergantung dari banyak faktor.

Hasil penelitian membuktikan anak-anak yang terpapar stres beracun (toxic stress) memiliki risiko lebih tinggi untuk tumbuh dengan masalah fisik, mental, dan emosional. Ini akan mengakibatkan pada tingginya risiko sang anak tumbuh menjadi remaja yang nakal dan terlibat dalam tindakan kriminal ketika dewasa.

Dengan alasan kesehatan tersebut, Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat Amerika Serikat mendeklarasikan bulan Juni sebagai Children’s Awareness Month atau Bulan Kesadaran Anak-anak. Perlu diketahui, tidak semua stres yang dialami oleh anak-anak berbahaya.