Kamis 04 Jun 2020 19:06 WIB

Saran Dokter untuk Penumpang Kereta Selama New Normal

Kenali karakter virus Covid-19 dan selalu pakai masker.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Ratna Puspita
Petugas keamanan memberi himbauan untuk mengatur jarak antar penumpang di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan  menyiapkan protokol kesehatan menghadapi tatanan normal baru untuk diterapkan ke pengguna dan petugas Kereta Rel Listrik (KRL)
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas keamanan memberi himbauan untuk mengatur jarak antar penumpang di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/6/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan menyiapkan protokol kesehatan menghadapi tatanan normal baru untuk diterapkan ke pengguna dan petugas Kereta Rel Listrik (KRL)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi fase new normal, pengguna transportasi umum seperti Trans Jakarta, Commuterline, atau MRT dituntut lebih ekstra waspada. Sebab dalam transportasi umum tersebut, kepadatan penumpang tidak dapat dihindari. 

Lalu, bagaimana idealnya penumpang menjaga diri kita dari penyebaran virus Covid-19? Direktur RS Jantung Binawaluya dr Jimmy Agung Pambudi menjelaskan, setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan.

Baca Juga

Pertama, kenali karakter virus Covid-19. Virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina, ini merupakan virus yang menyerang saluran pernafasan. Virus tidak hanya masuk lewat hidung, melainkan juga bisa masuk lewat mulut dan mukosa mata. 

"Jadi kalau kita sudah tahu karakter virus maka kita harus memastikan semua pintu masuk virus itu terjaga dengan sangat baik," kata dr Jimmy dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (3/6).

Hal kedua yang mesti dilakukan adalah selalu memakai masker. Jimmy menyarankan agar pengguna transportasi umum menggunakan masker kain yang baik, yakni menutup bagian mulut dan hidung secara sempurna.

Kemudian untuk meminimalisasi penularan, pengguna transportasi umum juga bisa menggunakan sarung tangan plastik sekali pakai. "Perlu diingat, pas sampai tujuan, misalnya kantor, sarung tangan itu langsung buang ke tong sampah, lalu cuci tangan kita pakai sabun," kata Jimmy.

Dia juga mengingatkan, agar sesampainya ke rumah semua pakaian langsung dimasukkan ke keranjang baju kotor lalu mandi. Itu penting dilakukan guna mencegah penyebaran virus yang bisa jadi menempel pada baju atau bagian tubuh lain. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement