REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan purnama "stroberi" akan muncul pada Jumat (5/6). Bulan purnama ini akan diikuti dengan gerhana penumbra di beberapa bagian dunia.
Julukan "stroberi" pada bulan purnama dalam bulan Juni ini tidak merujuk pada warna. Nama ini menjadi referensi lama untuk musim panen stroberi. Dilansir di CNET, menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), bulan masih akan terlihat penuh dari Kamis (4/6) pagi hingga Ahad (7/6) pagi.
Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi Sabtu (6/5) dini hari. Pada saat gerhana bulan penumbra, bulan akan masuk bagian penumbra bumi, yaitu bayang-bayang bumi yang lebih tipis dan samar daripada bayang-bayang sejati (umbra).
Pada saat gerhana ini terjadi, bagian bulan yang masuk penumbra bumi akan tampak lebih redup. "Fenomena ini akan dimulai pada hari Sabtu dini hari pukul 00.45–04.04 WIB dengan puncak fenomena terjadi pukul 02.26 WIB," kata laboran UPT OAIL Aditya Abdillah Yusuf. Selain Indonesia, sebagian Amerika Selatan dan Amerika Utara, negara-negara di Eropa, Afrika, Asia, dan Australia berkesempatan menikmati gerhana ini.
Gerhana ini akan terjadi sangat halus sehingga banyak yang tidak menyadari terjadi gerhana. Selain gerhana bulan penumbra, akan ada fenomena susulan, yaitu gerhana matahari cincin yang diperkirakan terjadi pada 21 Juni 2020.