Sabtu 06 Jun 2020 05:45 WIB

Kampung Lidah Buaya di Kota Malang

UMM dan Pertamina menggagas kampung Aloevera terletak di Kelurahan Ciptomulyo

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Pertamina menginisiasi program kampung tematik lidah buaya di Ciptomulyo, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.
Foto: Humas UMM
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Pertamina menginisiasi program kampung tematik lidah buaya di Ciptomulyo, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dikenal sebagai penginisiasi beberapa kampung tematik di Malang Raya. Sebut saja Kampung Warna-warni Jodipan (KWJ) di Kota Malang dan Kampung Hijau “Tempenosaurus” di Kota Batu.

Kali ini, Dosen Ilmu Komunikasi UMM, Novin Farid Styo Wibowo dan Rahadi mencoba menginisiasi kampung tematik lainnya. Bersama dengan Pertamina, mereka akan menciptakan Kampung Aloevera di Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Kampung ini mengusung potensi lokal berupa lidah buaya atau aloevera.

Dosen UMM, Novin Farid Styo Wibowo menjelaskan, kampung aloevera akan menyuguhkan produk-produk olahan makanan ataupun minuman khas berbahan dasar lidah buaya. Selain itu, akan ditambahkan ikon-ikon wisata bertema aloevera.

Sebelumnya, Novin dan Rahadi pernah melakukan riset pemetaan sosial tentang sosial-ekonomi masyarakat di Ciptomulyo. Dari hasil riset, mereka menemukan potensi lokal berupa lidah buaya. "Adalah aloevera yang bisa dikembangkan,” kata Novin melalui keterangan pers yang diterima Republika, Jumat (5/6).

Untuk menyongsong segala aktivitas produksi di wilayah tersebut, Pertamina Fuel Terminal Malang memberikan bantuan alat produksi. Alat ini berupa mesin oven dan peralatan pendukung peningkatan produksi usaha makanan dan minuman khas aloevera.

Fuel Terminal Manager Pertamina Malang, Ahmad Zaeni berharap bantuan peralatan produksi mampu menunjang warga di wilayah tersebut. Hal ini terutama dalam memproduksi makanan dan minuman secara optimal. Kemudian mampu mandiri menghadapi situasi tak menentu selama dan pasca-Covid-19.

Pemberian bantuan alat produksi telah dilaksanakan Kamis (4/6) kemarin. Di kesempatan tersebut juga dilaksanakan pelatihan produksi, rebranding produk, dan pemasaran daring kepada warga di wilayah setempat. Bantuan ini diharapkan mampu meningkatakan kualitas dan kuantitas produk.

photo
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama Pertamina menginisiasi program kampung tematik lidah buaya di Ciptomulyo, Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. - (Humas UMM)

Lurah Ciptomulyo, Hari Dwi Yunianto mengatakan, pemberian bantuan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Kelurahan Ciptomulyo. Apalagi warga yang menjalankan produksi juga dilengkapi dengan peralatan protokol kesehatan seperti masker, face shield dan sarung tangan. Bantuan ini bisa membantu meyakinkan publik bahwa semua produk dihasilkan aman serta higienis.

Selanjutnya, Kelurahan Ciptomulyo akan menyiapkan program lain berupa pelatihan urban farming di lahan sempit untuk tanaman aloevera dan obat. Kemudian ada pula program lomba antar-RW untuk pengolahan taman sentra dengan tema aloevera agar bisa menciptakan ikon Kelurahan Ciptomulyo sebagai Kampung Aloevera. Selain itu, Pertamina bersama UMM juga melakukan Pelatihan Relawan Gugus Tugas Covid-19 dalam rangka mendukung program Kampung Tangguh di Kota Malang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement