REPUBLIKA.CO.ID,
Aku lupa,
pada malam apa
terakhir kita—
saling meneriaki rindu.
Yang kuingat,
suaranya terdengar jelas
dan utuh sampai hari ini.
Bahkan,
dalam senggang-senggang waktu
yang sengaja aku luangkan
untuk mengeja namamu,
ia tetap bertamu menemuiku.
Bukan lagi lorong-lorong
itu hancur dibuatmu, sayang,
pondasi saja bahkan
sudah tak lagi punya sisa.
Sebesar itu ternyata;
api cinta yang pernah kau nyalakan.
-- Jakarta, 28 Maret 2020
PENGIRIM: Tasneem Khaliqa Israkhansa atau biasa dikenal dengan nama Israkhansa adalah seorang penyair muda yang lahir di seperempat penghujung tahun 2002 di Coventry, Inggris Raya. Dirinya baru saja menerbitkan buku antologi puisi pertamanya yang berjudul ‘Usai Sebelum Dimulai’ pada Agustus 2019 lalu. Saat ini, sembari melanjutkan pendidikannya di bangku kelas 2 di SMAN 14 Jakarta, ia tetap aktif dalam penghidupan kembali literasi di kalangan generasi millenial melalui akun Instagram, Twitter, dan Wattpad-nya, (@israkhansa). Tidak banyak yang tahu, gadis yang pernah mengenyam pendidikan di Somechi Shougakkou, Chofu, Tokyo, dan SMP Global Islamic School 1 ini, juga meminati dunia menggambar, melukis, serta motivasi.