Selasa 09 Jun 2020 14:07 WIB

RS Unair Siapkan Layanan Standar Normal Baru

Pelayanan dimulai dengan memberikan layanan terpisah antara pasien umum dengan Corona

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Warga mengantre untuk melakukan tes corona atau COVID-19 di Poli Khusus Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/3/2020). Poli Khusus Corona yang dibuka pukul 08.00-20.00 WIB tersebut khusus untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan terkait kemungkinan terpapar virus COVID-19.
Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Warga mengantre untuk melakukan tes corona atau COVID-19 di Poli Khusus Corona Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/3/2020). Poli Khusus Corona yang dibuka pukul 08.00-20.00 WIB tersebut khusus untuk melayani masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan terkait kemungkinan terpapar virus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Setelah melakukan penataan internal selama dua pekan, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) kembali mengoperasikan pelayanan kesehatan dengan standar normal baru. Rektor Unair M. Nasih mengatakan, pihaknya siap melaksanakan tatanan normal baru dalam upaya untuk mendukung program pemerintah. Penerapan tatanan normal baru tersebut, terlebih dahulu akan diterapkan di RSUA.

"Pasalnya, hal yang paling mendesak dan memang segera diperlukan adalah normal baru di lingkungan RSUA. Hal ini, bisa menjadi pijakan agar ke depan penerapan normal baru bisa diikuti dan dilaksanakan dengan baik di seluruh lingkungan Unair," kata Nasih di Surabaya, Selasa (9/6).

Nasih mengatakan, penerapan normal baru di RSUA bisa dimulai dengan memberikan layanan terpisah antara pasien umum non Covid-19 dan pasein Covid-19. Untuk penanganan pasien Covid-19, per 8 Juni 2020 secara resmi dan penuh dilakukan di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) yang terletak di sebelah timur RSUA.

"Hal itu juga didukung dengan akses dan parkir yang terpisah antara pasien umum di RSUA dan pasien Covid-19 di RSKI," ujar Nasih.

Tidak hanya itu, lanjut Nasih, untuk optimalisasi layanan pasien Covid-19 di RSKI, beberapa fasilitas juga telah disiapkan dengan baik. Seperti 145 tempat tidur, dengan 38 di antara merupakan ICU dan 107 yang lain adalah HCU.

RSKI juga mempunyai 117 tempat tidur yang dilengkapi dengan tekanan negatif. Bahkan untuk IGD yang menangani Covid-19 juga dilakukan secara terpisah yakni di sisi timur gedung RSKI. Jadi pasien bisa diterima di sana dan langsung bisa ditangani untuk tahapan layanan selanjutnya.

"Di samping itu, penanganan Covid-19 di RSKI melibatkan 45 dokter spesialis dan ditambah dengan 250 perawat termasuk di dalamnya ada relawan," ujar Nasih.

Selain itu, untuk penanganan Covid-19 di RSKI juga dilengkapi dengan robot yang membantu dokter dan CCTV yang bisa berputar 360 derajat. Sehingga dokter dan tenaga kesehatan yang lain tidak sering bertemu dengan pasien. Hal itu, untuk menekan potensi penularan Covid-19 dari pasien ke dokter dan tenaga kesehatan yang lain.

"Kami juga menyiapkan kamar jenazah pasein Covid-19 yang terpisah dengan kamar jenazah umum di RSUA. Kamar jenazah di RSKI termasuk yang paling modern dan dilengkapi dengan alat-alat canggih serta aman," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement