Rabu 10 Jun 2020 16:46 WIB

PTN dan PTS di DIY Siapkan Skenario Kedatangan Mahasiswa

Bagi mahasiswa diwajibkan untuk mematuhi prosedur protokol kesehatan

Rep: wahyu suryana/ Red: Hiru Muhammad
Kampus UMY.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UMY.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--PTN dan PTS di DIY mulai mempersiapkan diri sambut penerapan new normal. Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), misal, mulai membuat skenario untuk kedatangan mahasiswa.

UGM mulai pelonggaran pembatasan pada 15 Juni 2020. Mahasiswa, khususnya tingkat akhir jadi kelompok yang diprioritaskan bisa kembali ke kampus guna melanjutkan riset di laboratorium maupun kampus untuk pemenuhan tugas akhir.

Pengurus Lab Energi dan Mesin Pertanian Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTB), Prima Andri Nugroho mengatakan, masing-masing departemen mulai membuat pengaturan. Serta, menyusun jadwal penelitian dan praktikum. "Untuk praktikum di lab akan dimulai pekan ini dan diprioritaskan bagi mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan tugas akhirnya karena sudah tertunda pengambilan datanya hampir tiga bulan," kata Prima, Rabu (10/6).

Merujuk SE Rektor UGM dan SE Dekan, DTB sudah mengeluarkan pedoman prosedur penelitian TA bagi mahasiswa program sarjana, master dan doktor dalam fase tanggap darurat. Prosedur mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Pedoman yang harus dipatuhi dan dilaksanakan seperti mahasiswa memastikan suhu badan pada kondisi normal sebelum mulai penelitian. Jika alami demam atau gejala sakit lain, mahasiswa dilarang melakukan kegiatan penelitian.

"Mahasiswa diwajibkan memakai alat pengaman diri berupa masker, pelindung wajah, sarung tangan yang disediakan departemen dan membawa sendiri topi atau penutup kepala atau jaring rambut selama penelitian," ujar Prima.

Dalam penelitian lapangan, mahasiswa diharap menyiapkan dan membawa dokumen yang dibutuhkan. Mulai surat sehat dan surat tugas, ikuti prosedur protokol kesehatan yang ditetapkan wilayah-wilayah di lokasi penelitian.

Mahasiswa dilarang mengumpulkan massa lebih dari 10 orang selama proses penelitian. Lalu, batasi jumlah maksimal mahasiswa yang meneliti di lab, menyiapkan dan memakai disinfeksi di meja-meja dan alat-alat penelitian.

Koordinator Praktikum Lab Biokimia Fakultas Biologi UGM, Lisna Hidayati menerangkan, Fakultas Biologi telah menyiapkan fasilitas pendukung. Ada wastafel portabel, dan mendorong tiap lab melaksanakan protokol kesehatan.

Lisna menekankan, protokol yang mereka lakukan tidak cuma melakukan cek suhu tubuh sebelum masuk laboratorium. Tapi, mahasiswa diwajibkan memakai APD lengkap saat bekerja, dan beberapa sudah disiapkan laboratorium.

Bahkan, mahasiswa wajib pakai sarung tangan walaupun tidak bekerja secara molekuler. Kemudian, masker, jas laboratorium, dan face shield seperti di Laboratorium Biokimia dan tetap menjaga physical distancing. "Misalnya, di Laboratorium Biokimia dalam sehari hanya boleh empat mahasiswa saja yang bekerja di laboratorium," ujar Lisna.

Untuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mereka sudah lakukan rapat koordinasi terbatas bersama Koramil Kasihan, Polsek Kasihan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Camat Kasihan, Lurah Tamantirto dan Dukuh-Dukuh sekitar.

UMY sendiri menetapkan 1-5 Juli 2020 sebagai waktu kedatangan mahasiswa ke DIY. Terutama, bagi mahasiswa akhir atau praktikum lantaran status tanggap darurat bencana Covid-19 diperpanjang sampai 30 Juni 2020.

Kegiatan praktikum, skill lab, dan praktik profesi atau magang Semester Genap 2019/2020 akan dilakukan pada 20 Juli-30 Agustus 2020. Karenanya, UMY membantu memberi surat keterangan yang bisa diunduh melalui KBS daring.

Rektor UMY, Dr. Gunawan Budiyanto mengatakan, rakor turut membahas skenario kepulangan mahasiswa dari daerah asal ke kampus. Ini dilakukan guna memenuhi kebijakan normal baru dan merancang satu protokol kesehatan yang ketat."Kami sadar tidak mungkin kembali dengan kondisi seperti sebelum Covid-19 ada, sehingga harus bersiap dengan new normal," kata Gunawan.

Gunawan menjelaskan, UMY telah melakukan persiapan kuliah secara daring bagi mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk menyambut semester baru yang akan dimulai pada September 2020 mendatang.

Namun, ia membenarkan, tidak semua perkuliahan bisa dilakukan secara daring. Contohnya, kegiatan praktik yang harus dilakukan secara tatap muka beberapa program studi, sehingga disiapkan prosedur-prosedur khusus di laboratorium."Laboratorium praktikum akan dikurangi dari kapasitas maksimal 30-40 orang menjadi 10 orang maksimal dalam satu laboratorium," ujar Gunawan.

Kepala Bagian Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dr Sri Wahyu Joko Santosa menambahkan, perlu keterlibatan masyarakat sekitar untuk penanganan. Ini bisa sulit karena terkait norma dan budaya. Ia melihat, adanya stigma bisa menjadi penghambat diberlakukan normal baru karena warga takut menghadapi kehidupan sosial. Untuk itu, Joko menekankan, kampus harus terus berkoordinasi secara berkala kepada masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement