REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Banyak warga Amerika Serikat (AS) yang menyuarakan protes atas berbagai bentuk rasisme di negara itu. Bersamaan dengan ini, tak sedikit penggemar ruang angkasa yang juga bertanya apakah manusia dapat bertahan di luar angkasa?
Satu penggemar menanyakan kepada eorang astronaut NASA bernama Victor Glover. Ia adalah mantan penerbang angkatan laut dan astronaut pemula yang dijadwalkan untuk meluncurkan pada peluncuran awak operasional SpaceX akhir musim panas ini.
Glover adalah warga kulit hitam dan telah menghabiskan beberapa hari terakhir berbicara melalui jejaring sosial Twitter tentang keadilan sosial. Menurutnya, jawaban dari pertanyaan tersebut adalah tidak.
"Ingat siapa yang melakukan perjalanan ke luar angkasa. Manusia, ketika mengatasi cuaca ekstrem dan penyakit pandemi, kita akan memahami mengatasi rasisme dan kefanatikan sehingga kita dapat dengan aman dan bersama-sama melakukan perjalanan ruang angkasa. Terima kasih telah bertanya," ujar Glover dikutip Space, Selasa (9/6).
Komentar Glover tak hanya datang satu pekan sejak gelombang demonstrasi di AS akibat kematian seorang warga kulit hitam bernama George Floyd, namun juga pasca dua astronaut NASA membuat sejarah dengan meluncurkan untuk mengorbit di atas pesawat ruang angkasa komersial, SpaceX's Crew Dragon. Misi yang bernama Demo-2 pada 30 Mei menandai peluncuran manusia pertama dari Florida dalam hampir satu dekade.
Itu merupakan tonggak yang sangat dinantikan oleh NASA. Peluncuran Demo-2 dimainkan dengan latar belakang demonstrasi besar-besaran di AS dan banyak negara lainnya. Pensiunan astronot NASA Leland Melvin, yang juga warga kulit hitam juga memberi komentar setelah peluncuran pesawat, untuk berbagi perasaannya tentang kematian Floyd.
"Aku bisa menjadi dia. Ini harus dihentikan," kata Melvin dalam video yang diunggahnya melalui jejaring sosial Instagram.
Demo-2 bukanlah tonggak luar angkasa pertama yang disandingkan dengan keadilan rasial. Pembunuhan Martin Luther King Jr. adalah salah satu tragedi pada 1968 yang sering kali bertolak belakang dengan penerbangan Apollo 8 yang berhasil mengorbit pada tahun itu di sekitar bulan.
Minggu setelah peluncuran Demo-2 terlihat serentetan pernyataan dari industri luar angkasa dan organisasi menanggapi demonstrasi besar yang dikenal sebagai gerakan Black Lives Matter, dimulai pertama kali pada 2013 untuk mengecam rasisme, kekerasan rasial, dan kebijakan yang bias. Glover, yang memulai pelatihan dengan korps astronot pada 2013 dan menjadi astronot aktif pada 2015, memasuki percakapan pada 5 Juni di utas Twitter yang dibuka dengan kesedihan dan kejujuran.
Secara historis, astronot NASA kebanyakan adalah warga kulit putih dan rata-rata merupakan laki-laki. Guion Bluford adalah orang Afrika-Amerika pertama yang terbang ke luar angkasa, dengan penerbangan ulang-alik pada 1983.
Pada 1967, Mayor Angkatan Udara AS Robert Henry Lawrence Jr. menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang dipilih sebagai astronot ketika ia dipilih untuk Program Laboratorium Pengorbit Berawak militer. Tetapi Lawrence meninggal dalam kecelakaan pesawat supersonik sebelum ia bisa terbang. Kurang dari 20 orang kulit hitam telah bertugas di NASA hingga saat ini.