REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan kedai kopi raksasa Starbucks akan menutup 400 gerai yang tersebar di Amerika Serikat (AS). Sebagai gantinya, Starbucks akan menambah opsi pelayanan yang minim kontak seperti curbside pickup, drive-thru, dan pick up khusus layanan mobile.
Target penutupan 400 gerai konvensional ini akan dilakukan dalam waktu 18 bulan. Starbucks mengungkapkan keputusan ini diambil karena adanya perubahan perilaku konsumen akibat pandemi Covid-19.
"Kami mempercepat rencana transformasi toko-kami agar sesuai dengan realita di situasi saat ini," jelas CEO Starbucks Kevin Johnson, seperti dilansir USA Today, Kamis (11/6).
Dengan perubahan ini, Starbucks berharap tetap bisa memberikan layanan yang aman dan nyaman bagi konsumen di tengah pandemi Covid-19.