REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Selama 24 jam pada Sabtu (13/6) ada tiga roket yang diluncurkan ke luar angkasa. Tiga roket ini diluncurkan dari negara yang berbeda.
Aksi ini dimulai pada Sabtu (13/6) pagi hari waktu setempat dengan peluncuran pendorong Rocket Lab Electron yang membawa lima satelit kecil. Pengangkatan dijadwalkan dari Rocket Lab’s Launch Site 1 di Semenanjung Mahia, Selandia Baru.
Misi ini disebut “Don’t Stop Me Now” yang membawa lima satelit kecil. Awalnya dijadwalkan terbang pada Maret, misi Don’t Stop Me Now telah tertunda selama dua bulan karena efek pandemi virus corona. Upaya peluncuran Kamis (11/6) pagi hari ditunda karena angin kencang.
Peluncuran berikutnya datang dari SpaceX yang meluncurkan roket Falcon 9 bekas yang dikemas dengan satelit Starlink dari Space Launch Complex 40 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral di Florida. Peluncuran diatur pada Sabtu (13/6).
Roket Falcon 9 yang sudah pernah digunakan membawa 58 satelit internet Starlink untuk SpaceX, serta tiga satelit pencitraan Bumi untuk planet milik SkySat berdasarkan perjanjian rideshare. Peluncuran ini adalah yang pertama untuk program smallsat rideshare SpaceX.
Peluncuran terakhir adalah peluncuran roket Momo-F5 yang dibangun oleh perusahaan Jepang Interstellar Technologies. Roket suborbital kecil dijadwalkan diluncurkan antara dari Kota Taiki, Hokkaid, di mana waktu setempat akan menjadi Ahad (14/6) pagi dini hari. Roket Momo memiliki tinggi 32 kaki (10 meter) dan beratnya lebih dari satu metric ton.
Momo-F5 awalnya dijadwalkan diluncurkan pada akhir Desember dan telah ditunda beberapa kali. Ini adalah misi crowdfunded yang bertujuan untuk mencapai ketinggian 62 mil (100 kilometer), dengan Interstellar Technologies mengumpulkan lebih dari 391.000 dolar AS.
Interstellar Technologies rupanya menamai peluncuran “Poupelle of Chimney Town” dari buku karya Akihiro Nishino dan menggunakan tagar #PoupelleOfChimneyTownMOMOF5 untuk merujuk ke penerbangan daring. Perusahaan ini telah meluncurkan empat roket hingga saat ini dengan kesuksesan yang beragam. Peluncuran ketiga pada Mei 2019 adalah yang pertama berhasil, tetapi yang keempat jatuh ke laut setelah mengalami anomali.