Ahad 14 Jun 2020 18:49 WIB

3 Penyebab Anemia pada Anak

Ketika mengalami anemia, anak akan tampak lebih pucat.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Anak lesu tidak bersemangat (ilustrasi). Anak yang anemia bisa merasa lesu dan tampak pucat.
Foto: Republika/musiron
Anak lesu tidak bersemangat (ilustrasi). Anak yang anemia bisa merasa lesu dan tampak pucat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anemia juga bisa terjadi pada anak. Dr dr Novie Amelia Chozie SpA(K) menjelaskan anemia adalah kurangnya sel darah merah alias kadar hemoglobin (Hb) yang rendah.

"Kalau sel darah merah kita banyak, normal, maka kita tidak mengalami anemia, tidak pucat karena Hbnya bagus, warna merah cukup. Tapi kalau sel darah merah kurang, maka kita akan terlihat lebih pucat dibandingkan yang normal," ujar Novie.

Baca Juga

Ketika mengalami anemia, anak bisa mudah lemas, cepat lelah, lesu, dan sering mengantuk. Apa sebenarnya penyebab anemia pada anak? Menurut Novie ada beberapa penyebab anak mengalami anemia.

Sel darah merah berkurang

Anemia terjadi karena produksi sel darah merah berkurang. Bisa jadi ada gangguan di pabrik pembentuk sel darah merah, yaitu di sumsum tulang. Kalau ada gangguan di sumsum tulang maka produksi bisa terganggu sehingga sel darah merah kurang, Hb juga kurang.

Penyebab anemia lainnya adalah bahan baku untuk membuat sel darah merah kurang sehingga produksi bisa terganggu. Pada anak, yang paling banyak penyebabnya adalah kekurangan bahan baku untuk pembentukan sel darah merah, yaitu zat besi. Masalah di pabriknya relatif lebih jarang.

Selain zat besi, asam folat dan vitamin B12 juga merupakan bahan baku pembentukan sel darah merah. "Tetapi yang paling utama adalah zat besi," ujar dokter spesialis anak tersebut.

Sel darah merah pecah atau rusak

Penyebab lainnya adalah sel darah merah pemecahan atau rusak. Pabriknya tidak ada masalah, produksi bagus, dan sel darah merah yang diproduksi cukup. Tapi, begitu bersirkulasi di dalam peredaran darah, ternyata sel darah merah mengalami pemecahan atau gampang pecah, gampang rusak.

"Misalnya dalam keadaan tertentu, penyakit tertentu, pada penderita thalasemia, di mana sel darah merah memang mudah pecah, otomatis jadi pucat karena Hb-nya rendah," jelasnya.

Selain pada thalasemia, bisa juga terjadi pada anak yang mengalami infeksi berat, ada infeksi bakteri atau virus, sehingga sel darah merah mengalami pemecahan dan Hb turun. Tapi ini relatif lebih jarang terjadi.

Pendarahan

Penyebab anemia lain adalah pendarahan. Bila perdarahan banyak, pasti lama kelamaan darah dalam tubuh akan berkurang. Sel darah merah kurang, Hb pun rendah.

Anak-anak bisa mengalami perdarahan, terutama untuk remaja putri akan mengalami menstruasi. Di awal menstruasi sering kali karena keseimbangan hormon belum baik, terkadang darah haid banyak atau terkadang periode yang biasanya lima sampai tujuh hari, namun dalam keadaan tertentu bisa sampai dua pekan. Ini adalah faktor risiko anemia.

Pada anak juga mungkin terjadi mimisan. Sekali-dua kali mungkin tidak apa-apa, tapi kalau sering dan berulang, ini bisa jadi faktor risiko.

Selain itu, saat buang air besar (BAB), terkadang juga disertai darah, terutama pada anak yang mengalami infeksi cacing. Kalau berlangsung lama akan menyebabkan Hb anak rendah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement