Senin 15 Jun 2020 11:53 WIB

Berjemur, Masih Ampuh Melawan Covid 19?

Kalau 14 hari di rumah tidak ada gejala, kita anggap diri kita tidak terinfeksi.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Warga berjemur di tengah rel kereta api di Andir, Bandung, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Warga berjemur di tengah rel kereta api di Andir, Bandung, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Gejala orang yang positif virus corona memang hampir mirip dengan influenza, seperti pilek, demam, batuk, dan sakit tenggorokan. Tetapi yang membedakan adalah orang yang positif corona akan didiagnosis juga mengidap pneumonia.

Dokter, peneliti, dan penganalisa DNA Forensik dari Lembaga Biologi Molekul Eijikman, Prof Herawati Sudoyo mengatakan, bagi mereka yang tidak ada gejala, belum bisa dipastikan apakah bisa sembuh total. Tanpa gejala, sembuh, dan tidak tahu kalau dirinya terinfeksi, tidak bisa dipastikan paru-parunya akan sembuh total.

“Kita belum tahu, karena ini cepat sekali dan masih dalam penelitian. Kalau tidak ada gejala, kemungkinan paparan virusnya sedikit dan imun orang-orang itu kuat sekali,” kata Prof Hera dalam live Instagram dengan Dimas Beck beberapa waktu lalu.

Lalu kapan waktu yang pas untuk periksa ketika ada gejala? ''Misalnya anggap saja gejala itu bagian dari flu biasa, misal tidak ditambah gejala lain, itu cukup di rumah dan lihat perkembangannya. Yang penting jangan ada demam dan batuk kering yang kian parah,'' ujarnya.

Jadi, kalau gejala tidak parah, bisa tunggu di rumah lihat perkembangannya. Kalau 14 hari di rumah tidak ada gejala, kita anggap diri kita tidak terinfeksi. Tapi jika ingin tetap ke dokter, maka tetap akan diberikan obat untuk menghilangkan gejala.

“Tetapi jika timbul gejala akibat pernah berada dalam kerumunan orang banyak, Prof Hera menyarankan untuk langsung ke dokter saja. Karena mereka yang positif ada yang jatuh ke situasi buruk, ada juga yang sembuh,” papar Prof Hera.

Namun sekarang ini kasus virus corona terus meningkat, akan bijaksana jika setelah 14 hari bagi yang tidak terdeteksi miliki gejala untuk tidak merayakan ke tempat ramai. “Jadi tetap saja jauhi kerumunan, jaga jarak karena itu pernah berhasil sebelumnya,” kata dia lagi.

Saat ini banyak sekali anjuran-anjuran pencegahan virus corona dengan asupan makanan, bahkan dengan berjemur di bawah matahari pagi. Prof Hera menyebut, makanan menyehatkan yang memiliki antioksidan itu memang bagus, dan itu jelas dapat meningkatkan ketahanan tubuh.

“Tetapi kalau berjemur di bawah matahari pagi apakah virus bisa hilang? Kita belum tahu. Apakah ultravioletnya bisa hilangkan virus? Itu belum tahu,” ucap Prof Hera.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement