REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kondisi pandemi akibat Covid-19 tidak menghalangi sekolah untuk menyelenggarakan pelepasan siswa. SMA Bosowa Bina Insani, Bogor, Senin (15/6) menyelenggarakan acara pelepasan (wisuda) secara daring menggunakan Zoom Meeting.
Sebanyak 147 peserta hadir yang terdiri dari siswa, orangtua siswa, dan tamu undangan yang terdiri jajaran Yayasan Bosowa Bina Insani (YBBI), ketua Parents Association Bosowa Bina Insani (PABBI) dan kepala semua unit yang ada di Bosowa School, baik yang di Bogor, Cilegon dan Makassar. Semua guru SMA Bina Insani pun hadir.
Siaran pers Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) yang diterima Republika.co.id menyebutkan, acara berjalan rapi dan khidmat. Rangkaian acara mulai dari prosesi pelepasan lulusan SMA Bosowa Bina Insani sampai foto bersama di setiap kelasnya berjalan lancar. Prosesi pelepasan siswa lulusan SMA masih tetap terasa khidmat. Melalui penayangan video pemanggilan satu persatu nama siswa dan nama orangtua yang diiringi lagu-lagu syahdu dan mengharukan. Kolaborasi antara penayangan video dan tampilan live pembawa acara membuat acara berjalan rapi dan tetap berkesan.
Dalam sambutannya, Dedi Supriyadi, kepala SMA Bosowa Bina Insani Bogor mengumumkan siswa lulus 100 persen. Semua memenuhi syarat yaitu menyelesaikan semua program yang diselenggarakan sekolah, memiliki nilai sikap minimal baik, dan lulus Ujian Sekolah.
“Semua siswa sudah melewati berbagai ujian di setiap mata pelajarannya yaitu melalui portofolio, penugasan, tes tulis dan tes praktik. Hari ini dengan bangga, kami umumkan kelulusan peserta didik 2019/2020, sebanyak 79 siswa yang terdiri 51 siswa program IPA reguler, empat siswa program internasional dan 24 siswa program IPS reguler. Semua syarat terpenuhi dan semua berhasil. Dengan kata lain, tingkat kelulusan 100 persen. Melengkapi kebahagiaan hari ini, sebanyak tujuh siswa telah diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 2 (dua) siswa diterima PT di Luar Negeri,” kata Dedi.
Ia menambahkan, angkatan yang lulus pada wisuda kali ini adalah angkatan ke-23. Meski ada juga yang menyebutnya sebagai “Angkatan Corona”. “Tetapi tidak usah berkecil hati,” ujarnya.
Memang tidak bisa dipungkiri kondisi yang berubah akibat pandemi ini terjadi. Namun yang harus disadari adalah tidak menyurutkan semangat untuk terus maju. “Bukan saatnya terbelenggu, situasi karena peristiwa ini menjadi acuan kalian menjadi lebih baik. Bertakwa, berbakti dan menanamkan dalam diri untuk terus berkontribusi positif,” tambah Dedi.
Pada wisuda tersebut, Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) menyampaikan penghargaan kepada orangtua yang sudah memberikan amanat kepada sekolah dengan menitipkan putera-puterinya selama 14 tahun lamanya, mulai dari TK sampai SMA.
Selain itu, SMA Bosowa Bina Insani mengumumkan dan mengukuhkan lulusan terbaik secara akademik, siswa terpuji dan berakhlak karimah, keaktifan organisasi, dan kontribusi positif terhadap prestasi sekolah. SMA Bosowa Bina Insani juga mengumumkan penerima anugrah prestasi non-akademik di bidang agama, olahraga, organisasi, dan bela negara.
Dalam amanatnya, Cahyo Winarto, Managing Director Bosowa Education berterima kasih atas kepercayaan orangtua yang telah menitipkan anaknya ke Sekolah Bosowa Bina Insani. ”Apresiasi yang tinggi kepada orangtua yang berperan sebagai pahlawan di era pandemi dan orangtua yang efektif, yaitu orangtua yang ada di hati putra-putrinya. Orangtua yang menjadi sahabat dengan menciptakan suasana akrab, kasih sayang, dan penuh kasih,” kata Cahyo.
Cahyo pun berpesan kepada angkatan 23 tersebut. “Di SMA itu, masa bahagia. Jadi jangan terlena. Masa yang indah, sedang lucu-lucunya. Namun harus kalian sadari, bahwa setelah lulus ini kalian dituntut untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya. Dituntut untuk hidup dengan knowledge yang mencukupi, siapkan softskill, pelihara karakter dan budi pekerti,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Pintar saja tidak cukup, karakter sangat penting agar kalian lebih sukses nanti. Jangan lupa untuk berterimakasih kepada sang pencipta, dan tentu jasa orangtua dan guru kalian jangan dilupakan. Stay safe, stay healthy, stay positif and stay educated.”
Kesan dan pesan dari perwakilan siswa dan orangtua pun disampaikan. Muhammad Rasyid Siddiq, salahsatu siswa, menyampaikan rasa terima kasihnya. Berbagai untaian doa dipanjatkan atas kebersamaan bersama guru, kepedulian ayah bunda, dan rekan-rekannya “ Kami sangat bersyukur bisa bersekolah di sekolah yang tepat. Sekolah yang mendidik kami menjadi dewasa sehingga bisa memilih dan memilah yang seharusnya dilakukan. Bersama kita wujudkan impian, raih kesuksesan. Doa tulus mengiringi, semoga kita bisa meraih cita-cita. Selamat dan sukses,” paparnya.
Perwakilan orangtua siswa oleh Nevita Retno Rahadjadmi, salah satu orangtua murid yang sangat berterima kasih atas diberikannya fasilitas nyaman untuk bersekolah dan meraih impian. “Tugas pertama sebagai orangtua mungkin sudah selesai, namun tanggung jawab belum berakhir. Sebagai orangtua harus mempersiapkan putera-puterinya melanjutkan ke jenjang berikutnya agar lebih baik. Kami memohon maaf bila tindak tanduk putera-puteri kami kurang berkenan. Sesungguhnya mereka ada di zaman milenial yang berperan sebagai penerus kita. Sebuah ungkapan perpisahan, bila kami sudah tiada maka kenanglah kami dalam suasana kebahagiaan,” ungkap Nevita.
Pelepasan siswa diakhiri dengan foto bersama di setiap kelas. Semua bergabung melalui fasilitas breakout room. Dilanjutkan menyimak Video Kenangan Terindah selama di SMA.
“Meski terasa tidak biasa tetapi memang ini yang harus dijalankan. Selain siswa tidak kehilangan moment kelulusannya, pelepasan kali ini menjadi pengalaman lain bagi semua. Tetap memberi kesan bagi siswa yang akan melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Dan yang paling penting adalah memberikan apresiasi kepada yang telah berprestasi dan yang telah memberi kepercayaan kepada Sekolah Bosowa Bina Insani,” papar Dedi Supriyadi.