REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gula, meskipun rasanya enak, namun tidak baik untuk kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih. Meski begitu, ada alternatif yang lebih baik untuk memberi rasa manis pada makanan dan minuman.
Salah satunya adalah dengan mamakai gula kelapa, gula yang bersumber dari nira pohon kelapa. Gula ini memiliki reputasi yang lebih beragam.
Banyak pembuat roti sehat menggunakan gula kelapa sebagai alternatif yang lebih baik daripada gula tebu untuk pelanggannya. Ahli diet terdaftar Carissa Galloway RD menjelaskan gula kelapa terbuat dari nira pohon kelapa, seperti sirup maple yang bersumber dari getah pohon maple.
Setelah dikumpulkan, nira pohon kelapa dipanaskan dan airnya dibiarkan menguap. Saat mengering, jadilah gula merah, kristalisasi yang manis seperti gula putih biasa. Gula kelapa mengandung jumlah gula yang sebanding dengan satu porsi sendok teh gula pasir. Empat hingga lima gram gula kelapa setara dengan empat gram dalam gula pasir.
Namun, tidak seperti gula putih tradisional, gula kelapa hadir dengan sedikit nutrisi. Indeks glikemiknya rendah.
"Secara nutrisi, satu perbedaan antara gula kelapa dan gula tebu biasa adalah gula kelapa memiliki indeks glikemik yang lebih rendah ," kata Galloway seperti dilansir laman Well and Good.
Berkat indeks glikemiknya yang rendah, gula kelapa akan tak akan memicu lonjakan insulin. Itu menjadikannya pilihan yang lebih baik, terutama bagi penderita diabetes atau pra-diabetes.
Gula kelapa memiliki dampak yang lebih kecil pada kadar glukosa darah daripada gula putih biasa karena mengandung trace mineral yang membantu memperlambat penyerapan. “Gula kelapa memiliki sejumlah kecil zat besi, seng, kalsium, kalium, dan asam lemak rantai pendek,” katanya.
Satu sendok teh gula kelapa mengandung sekitar 10 miligram kalsium, hanya 1 persen dari 1.000 miligram kalsium yang direkomendasikan untuk dimakan orang dewasa per hari. Jadi, konsumsi gula kelapa tidak akan merusak nutrisi Anda untuk hari itu.