REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara bertahap, kota-kota di dunia melakukan pelonggaran pembatasan dengan membuka fasilitas olahraga, termasuk kolam renang. Dapatkah virus corona tipe baru, SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 menyebar di air kolam?
Selain menghirup droplet dari sekresi pernapasan orang yang terinfeksi, orang bisa tertular karena memegang permukaan yang terkontaminasi virus corona. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat bertahan di berbagai permukaan benda selama berhari-hari dan dapat tetap di udara selama berjam-jam.
Penelitian lain menunjukkan bahwa mata manusia sangat rentan terhadap virus. Tampaknya cara penyebaran virus tidak terbatas, tetapi kabar baiknya genangan air kemungkinan bukan vektor penularan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
"Tidak ada bukti bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 dapat menyebar ke orang-orang melalui air di kolam renang, kolam air panas, spa, atau area bermain air," kata badan federal AS itu.
Operasi dan pemeliharaan yang tepat, termasuk desinfeksi dengan klorin dan bromin, terhadap kolam renang dapat menonaktifkan virus di dalam air. Meskipun air mungkin bukan metode penularan Covid-19, mereka yang berenang di kolam, apalagi kolam renang umum, bisa saja merupakan pembawa virus.
Orang bisa tertular akibat tak menjaga jarak dengan pengunjung kolam renang lainnya yang bisa jadi positif Covid-19 meski tak bergejala. Droplet yang tersembur saat mereka berbicara atau batuk bisa saja terhirup di jarak yang tidak aman.
Di samping itu, droplet juga bisa menempel di benda-benda yang ada sekitar kolam renang. Pengunjung diserukan untuk tetap menjaga kebersihan tangannya dan mengenakan masker biasa setelah keluar dari kolam.
Itu sebabnya kolam komunitas di beberapa negara bagian AS tidak akan dibuka musim panas ini. CDC menawarkan panduan sementara untuk bisnis dan pengusaha untuk membersihkan dan mendisinfeksi fasilitas masyarakat, yang meliputi saran untuk kolam renang umum, bak air panas, spa, dan area bermain air.
"Semua orang harus mengikuti panduan lokal dan negara bagian yang dapat menentukan kapan dan bagaimana fasilitas air rekreasi dapat beroperasi," saran CDC.