Rabu 17 Jun 2020 17:18 WIB

Bisakah Makanan Beku Menyebarkan Covid-19? Ini Kata Ahli

Para ahli memiliki pendapat berbeda tentang hal ini.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Makanan beku (ilustrasi).
Foto: iffco.com
Makanan beku (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus corona dipercaya muncul pertama kali di pasar ikan di Wuhan, China. Atas dasar itu, para pejabat telah meminta masyarakat untuk selalu memastikan makanan yang dikonsumsi higienis dan menghindari konsumsi salmon mentah.

Lantas bagaimana dengan risiko infeksi dari makanan yang dibekukan? Wu Zunyou, epidemiolog sekaligus Ketua Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China mengatakan virus Covid-19 dapat bertahan di permukaan makanan beku hingga tiga bulan. Dia mencurigai barang-barang yang terkontaminasi adalah sumber wabah terbaru. Namun dia mengatakan penyelidikan lebih lanjut diperlukan, karena mungkin orang yang terinfeksi dan baru tiba di Beijing bisa menyebarkannya.

Profesor virologi di Universitas Hong Kong Jin Dong-yun mengatakan kontraksi virus melalui makanan beku biasanya melibatkan virus seperti rotavirus dan virus hepatitis A yang ditularkan melalui saluran pencernaan. Ini biasanya terjadi dengan konsumsi makanan yang terkontaminasi dan bukan melalui rute infeksi virus pernapasan. SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, tidak diketahui ditularkan melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi.

"Perlu penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan apakah seseorang dapat tertular virus corona baik dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi atau melalui konsumsi makanan langsung," kata dia seperti dilansir di the Guardian, Rabu (16/6).

Sementara itu, Presiden Mikrobiologi Klinis dan Penyakit Menular Asia Pasifik Paul Tambyah mengatakan sekelompok ahli dari Hong Kong telah menunjukkan bahwa kelangsungan hidup virus secara signifikan diubah oleh suhu dan kelembaban. Tambyah mengatakan dalam laporan awal bahwa virus hanya dapat bertahan selama satu hari pada suhu 37 Celsius, lalu bertahan selama sepekan pada suhu 22 Celsius dan lebih dari dua pekan pada suhu 4 Celsius.

“Saya agak skeptis bahwa wabah di pasar ini sebenarnya terkait dengan sumber yang jauhnya ribuan mil dibawa melalui makanan beku," ujar Tambyah.

Menurut dia, lebih memungkinkan ada seseorang yang telah sangat terinfeksi virus dan menyebarkannya melalui pasar. "Tetapi kita tidak bisa memastikan sampai orang ini ditemukan, yang mungkin tidak pernah terjadi," ujar Tambyah.

Direktur Penyakit Infeksi RS Jaslok Mumbai India, Om Shrivastav, menyebut terlalu dini mengatakan Covid-19 bisa atau tidak menahan perubahan di lingkungannya. "Berdasarkan bukti saja pada saat ini, saya tidak mengetahui adanya penularan melalui makanan," kata dia.

Ahli Penyakit yang berbasis di Singapura, Dale Fisher, mengatakan jika dia ingin menyimpan virus, maka dia membekukannya. Jadi jika virus dikemas dengan produk beku maka itu akan bertahan. "Yang saya tahu bahwa semakin dingin, semakin lama virus hidup. Itu bagian dari teori tentang mengapa virus lebih menular di musim dingin," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement