Kamis 18 Jun 2020 16:13 WIB

Dua Skema Pembelajaran Sekaligus tidak akan Efektif

Jumlah guru tidak memadai untuk menjalankan PJJ dan tatap muka sekaligus.

Rep: Inas Widyanuratikah  / Red: Ratna Puspita
Wasekjen FSGI - Satriwan Salim
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wasekjen FSGI - Satriwan Salim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim menilai dua skema pembelajaran sekaligus di sekolah, yaitu pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan tatap muka, tidak akan berjalan efektif. Menurutnya, jumlah guru tidak memadai untuk menjalankan sistem tersebut. 

Di dalam protokol kesehatan untuk sekolah yang boleh dibuka di zona hijau, salah satunya masing-masing siswa di dalam kelas harus diberi jarak. Hal ini menyebabkan kemungkinan dibuatnya sistem shift agar kelas tidak terlalu penuh. 

Baca Juga

Apabila sistem ini berjalan, Satriwan mengatakan, kemungkinan akan ada shift pagi dan siang. Artinya, guru harus mengajar dua kali sesuai giliran yang sudah ditentukan oleh masing-masing sekolah. 

Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan, sekolah harus menyiapkan dua sistem pembelajaran, PJJ dan tatap muka. Hal ini harus dilakukan jika ada orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya sekolah tatap muka. 

"Dua skema ini nggak bakal bisa mulus, karena tenaga gurunya sedikit. Misal, guru cuma satu mata pelajaran tertentu, sedangkan dia harus mengajar dua shift, lalu malam dia harus PJJ juga. Nggak bakal mungkin," kata Satriwan, pada Republika.co.id, Kamis (17/6). 

Selain itu, apabila sistem tersebut diterapkan maka harus akan sulit menentukan perhitungan jam. Satriwan menjelaskan, guru di sekolah dihitung selama delapan jam. Apabila guru harus mengajar kembali setelah itu maka, Satriwan mempertanyakan bagaimana nanti perhitungan jamnya. 

Satriwan juga menjelaskan, dampak psikologis dua skema ini akan berbeda bagi siswa, orang tua, hingga guru. Menurutnya, pembelajaran tatap muka tentu akan lebih memuaskan daripada pembelajaran jarak jauh. 

"Makanya, FSGI berulang-ulang, lebih baik sudah kita PJJ saja ketimbang membuat dua desain yang dua itu akan memunculkan masalah baru dan tidak efektif," kata dia lagi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement