Jumat 19 Jun 2020 04:16 WIB

Kasus Penyakit Autoimun Meningkat Drastis

Banyak faktor yang menyebabkan risiko terjadinya penyakit autoimun.

Red: Dwi Murdaningsih
Penyakit autoimun.
Foto: Picpedia
Penyakit autoimun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penyakit autoimun di Jerman menunjukkan tren meningkat drastis. Para ilmuwan terus meneliti misteri mengapa sistem kekebalan justru menyerang tubuh sendiri. Hingga kini penyakit tersebut tidak bisa disembuhkan.

Antara lima sampai delapan persen penduduk Jerman yang populasinya 80 juta orang, tercatat mengidap penyakit autoimun. Sejatinya sistem kekebalan tubuh bertugas melindungi diri dari serangan virus, bakteri, parasit, atau penyusup patogen lainnya.

Baca Juga

Namun pada kasus penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh terganggu. Sistem kekebalan tubuh tidak bisa lagi mengenali mana sel jahat dan mana yang baik. Mana penyusup dan mana tuan rumah. Akibatnya, jaringan atau organ tubuh kita diserang sistem kekebalan sendiri, yang memicu terjadinya peradangan hebat.

Para ilmuwan hingga kini masih melacak penyebab gangguan sistem kekebalan tubuh yang misterius ini. Satu hal yang sudah ditemukan, penyakit autoimun hingga kini belum bisa disembuhkan. Para dokter hanya bisa mengendalikannya.