Sabtu 20 Jun 2020 00:33 WIB

Australia Terbuka untuk Turis pada 2021

Australia berencana tidak membuka perbatasan internasional sampai 2021.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Australia berencana tidak membuka perbatasan internasional sampai 2021 (Foto: ilustrasi traveling)
Foto: Pxfuel
Australia berencana tidak membuka perbatasan internasional sampai 2021 (Foto: ilustrasi traveling)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Australia berencana tidak akan membuka kembali perbatasan internasionalnya sampai 2021. Dalam konferensi pers, pekan ini, Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan bahwa negara menjaga perbatasan tetap tertutup bagi para pelancong internasional hingga tahun depan.

Australian Broadcasting Corporation (ABC) melaporkan bahwa perjalanan terkait wisata  kemungkinan baru dibuka tahun depan.

Baca Juga

Sejak Australia menutup perbatasannya pada 20 Maret, perjalanan internasional di dan ke negara sana langsung dihentikan. Saat ini, hanya warga negara Australia, penduduk, dan keluarga dekat yang dapat mengunjungi negara itu. Mereka juga diharuskan karantina 14 hari di fasilitas yang ditentukan.

“Perspektif Australia menarik wisatawan internasional akan membentuk bagian penting dari pemulihan pariwisata di Australia, tetapi kemungkinan akan semakin jauh,” ungkap Direktur Pelaksana Tourism Australia, Phillipa Harrison, dilansir Travel and Leisure, Sabtu (20/6).

Pihaknya memang belum tahu kapan akan mulai mencabut pembatasan internasional ini. Hanya saja, proses memulihkan perjalanan internasional terus dilakukan. "Tapi kami akan siap untuk kembali ketika waktunya tepat," ujarnya.

Australia saat ini memiliki hampir 7.4000 kasus virus corona dan 102 orang telah meninggal, menurut data Universitas Johns Hopkins. Larangan perjalanan ke luar negeri masih berlaku bagi warga Australia, yang berarti mereka tidak dapat meninggalkan negara itu, tetapi pemerintah mengkordinasikan  perjalanan" yang dapat memungkinkan warga Australia mengunjungi tujuan berisiko rendah lainnya seperti Selandia Baru.

Australia telah melarang perjalanan antar negara saat berjuang mencapai puncak wabah corona. Negara bagian mulai dibuka kembali, dengan beberapa di antaranya, seperti Victoria dan New South Wales memungkinkan perjalanan domestik. Kawasan yang lebih terpencil seperti Northern Territory dan Tasmania tetap tertutup untuk perjalanan yang tidak penting.

Menurut laporan The Guardian, Australia memasuki fase tiga, tahap akhir dari rencana pemulihannya, pada bulan Juli. Sejak saat itu, hingga 10.000 orang akan diizinkan di festival dan konser luar ruangan.

Bar dan klub dapat memungkinkan lebih dari 100 orang jika mampu mempertahankan aturan jarak sosial. Pelajar asing juga sudah dapat kembali ke universitas Australia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement