REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Induk perusahaan Mercedes Benz, Daimler, pada Jumat (19/6) mengumumkan penundaan pembentukan aliansi mobil swakemudi bersama BMW. Pengumuman kerjasama tersebut diumumkan sejak 2019.
"Menyusul peninjauan yang luas, kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan bersama dan untuk berkonsentrasi pada pengembangan yang ada, dan mungkin juga bekerja dengan mitra baru," kata Daimler dalam sebuah pernyataan dilansir Reuters.
Daimler mengatakan kerja sama yang diumumkan pada 2019, dapat dilanjutkan pada kemudian hari. Namun mereka tidak menyebutkan secara rinci terkait sistem kerja kemitraan itu.
Selama puluhan tahun, dua ikon mobil mewah asal Jerman itu bersaing dalam tren model dan teknologi otomotif, kendati semua itu bisa saja berubah menyusul langkah kedua perusahaan untuk bermitra.
Kemitraan perusahaan otomotif, meskipun mereka adalah rival, bisa saja terjadi demi menghemat dana pengembangan produk dan produksi. Perusahaan otomotif memilih jalur aliansi untuk membesarkan perusahaan mereka, di tengah gempuran perusahaan teknologi yang juga ikut menggarap otomotif, misalnya Alphabet dari Google atau kemitraan Microsoft dengan Ford.