REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Peluncuran rover Mars NASA, Perseverance, hanya tinggal satu bulan lagi. Robot berukuran mobil ini dijadwalkan lepas landas di atas roket United Launch Alliance Atlas V dari Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral Florida selama operasi mulai 20 Juli hingga 11 Agustus.
Untuk mencapai titik ini tidak mudah. Tim misi harus menyiapkan rover dan roket untuk lepas landas, sementara pandemi COVID-19 masih berlangsung. Pandemi tersebut memaksa penutupan banyak fasilitas NASA, tetapi badan antariksa Amerika Serikat (AS) ini memprioritaskan agar tepat waktu mengingat jendela peluncuran misi Mars terbuka hanya setiap 26 bulan.
“Jika kita harus mengambil Perseverance dan menyimpannya kembali untuk jangka waktu dua tahun, harganya bisa mencapai setengah miliar dolar,” kata Administrator NASA Jim Bridenstine dalam konferensi pers, seperti yang dilansir dari Space, Ahad (21/6).
Total harga akan berada di atas 2,7 miliar dolar AS untuk misi Perseverance, yang disebut Mars 2020. Setiap kali rover beroda enam itu lepas landas selama jendela yang akan datang, itu akan mendarat pada 18 Februari 2021, di dalam Jezero Crates selebar 28 mil. Jezero memiliki delta danau dan sungai miliaran tahun yang lalu.
Perseverance akan menggunakan tujuh instrument sains untuk menandai lingkungan kuno yang berpotensi dihuni dan mencari bukti kehidupan Mars yang telah lama mati. Preservance juga akan mengumpulkan dan menyimpan beberapa lusin sampel asli, yang akan dibawa ke Bumi oleh upaya bersama NASA/Badan Antariksa Eropa pada 2031, jika rencana saat ini berlaku.
“Di sisi Preserverance, kami melihatnya sebagai tugas kami untuk mengidentifokasi biosignature potensial dengan penuh kemampuan analitik yang kami miliki di sini, di laboratorium kami sendiri,” ujar wakil ilmuwan proyek Mars 2020, Katie Stack Morgan dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California.
“Kupikir itulah caranya kita akan mendekati pertanyaan tentang permukaan Mars,” katanya lagi.
Selain itu, Perseverance akan menguji teknologi untuk upaya eksplorasi di masa depan. Sebagai contoh, salah satu instrument rover akan menghasilkan oksigen dari atmosfer Mar yang tipis dan didominasi oleh karbon dioksida. Teknologi semacam itu dapat membantu perintis manusia hidup dan bekerja di Planet Merah suatu hari nanti.
Misi Mars 2020 juga menampilkan helikopter kecil bernama Ingenuity, yang akan melakukan perjalanan ke Planet Merah dengan Perseverance. Ingenuity akan melakukan beberapa uji terbang singkat di langit Mars. Ini berpotensi membuka jalan bagi rotocraft masa depan yang bisa berfungsi sebagai pengintai jelajah dan/atau mengumpulkan banyak data sendiri.
“Kami tidak mencari pengembalian yang luas dan ambisius dari teknologi ini, kami sedang mencari untuk mempelajari beberapa hal pertama yang perlu kami pelajari,” ujar wakil manajer proyek Mars 2020, Matt Wallace, tentang Ingenuity.
Perseverance yang bertenaga nuklir juga dilengkapi dengan 23 kamera dan dua mikrofon. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, misi akan menangkap video definisi tinggi pendaratan langit Perseverance yang dramatis dan merekam suara permukaan Mars. Kedua jenis pengumpulan data ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Dua robot NASA lainnya aktif di permukaan Mars saat ini adalah pendarat InSight Mats yang telah memantau marsquake sejak November 2018 dan rover Curiosity yang telah menjelajahi Kawah Gale seluas 96 mil sejak Agustus 2012.
Curiosity telah menentukan setidaknya beberapa bagian Mars mampu mendukung kehidupan seperti Bumi di masa lalu kuno. Perangkat tersebut membuka jalan bagi Perserverance untuk mengambil langkah berikutnya dan mencari tanda-tanda organisme asli Mars.