REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam mengingatkan agar kampus menerapkan protokol kesehatan. Ia menilai, pembukaan sarana seperti laboratorium penting, namun harus tetap sesuai dengan protokol kesehatan dengan menyediakan sarana sanitasi yang memadai.
Nizam mengatakan, perkuliahan teori masih bisa dilakukan secara daring. Tetapi, ia tidak memungkiri banyak perkuliahan berkaitan dengan kompetensi yang tidak dapat digantikan dengan kuliah daring. Menurut dia, perkuliahan yang tidak bisa dilakukan secara daring sebisa mungkin digeser ke akhir semester, atau diselenggarakan sekarang dengan protokol yang ketat. Ia menyontohkan kegiatan seperti skripsi, observasi, penelitian tidak mungkin dilakukan di rumah.
"Maka dalam hal seperti itu bisa diselenggarakan di kampus dengan protokol yang memastikan mahasiswa, dosen dan karyawan yang ada itu tidak tertular dan terjangkit Covid-19 karena kegiatan tersebut," kata Nizam, pada acara seminar internasional APTISI, Sabtu (20/6).
Selain itu, lanjut dia, akses terhadap pelayanan kesehatan perlu dipastikan. Misalnya laboratorium di kampus, apabila akan dibuka perlu dituliskan nomor puskesmas, rumah sakit terdekat, dan gugus tugas universitas. "Kemudian, disiapkan area wajib masker, menjaga jarak, dan titik-titik berkumpul yang berpotensi mempercepat penularan virus, tidak dibuka terlebih dahulu. Jangan sampai muncul klaster baru di kampus," kata dia lagi.
Dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Nizam juga menjelaskan kolaborasi lintas kampus diharapkan bisa menjadi salah satu solusi dalam pembelajaran daring yang sedang dilakukan sekarang. Peningkatan kualitas infrastruktur jaringan masih tetap didorong untuk bisa memudahkan mahasiswa belajar dengan cara daring.
Diskusi dengan instansi-instansi terkait pun sedang dilakukan agar percepatan peningkatan kualitas infrastruktur jaringan bisa segera dinikmati oleh semua kalangan, terutama para mahasiswa. Nizam juga mengimbau agar civitas akademika, terutama mahasiswa untuk mengakses laman SPADA yang berisi modul-modul pembelajaran yang bisa membantu mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah yang sedang dijalani.