Selasa 23 Jun 2020 14:20 WIB

Asal Usul Nama Bir Pletok

Bir pletok termasuk satu dari delapan ikon budaya Betawi.

Bir pletok minuman khas Betawi.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bir pletok minuman khas Betawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski ada embel-embel bir pada namanya, bir pletok yang merupakan minuman khas Betawi sebenarnya tidak mengandung alkohol. Pada masa penjajahan, orang-orang Betawi di Jakarta melihat kebiasaan orang Belanda yang biasa menyesap bir untuk menghangatkan badan.

Orang Betawi juga ingin membuat minuman serupa, namun karena sebagian besar tidak minum alkohol, dibuatlah bir pletok yang bahan bakunya sama sekali tidak memabukkan. Bir pletok menjadi satu dari delapan ikon budaya Betawi selain ondel-ondel, kembang kelapa, ornamen gigi balang, baju sadariah, kebaya kerancang, batik Betawi, dan kerak telor.

Baca Juga

"Bir pletok adalah bir halal yang terpengaruh budaya Belanda," kata Ira Lathief, pendiri Wisata Kreatif Jakarta, dalam tur virtual keliling Jakarta, Senin (22/6) malam.

photo
Bahan-bahan bir pletok. - (Thoudy Badai)

Menurut Ira, embel-embel pletok yang disematkan dalam bir khas Betawi ini bisa berasal dari dua hal. Pertama, "pletok" diduga berasal dari bunyi bahan-bahan bir saat dikocok dalam seruas bambu bersama es batu.

Bir pletok diramu dari campuran rempah, yakni kapulaga, cengkih, jahe, serai, cabai jawa, kayu manis, dan gula. Warna merah pada bir pletok berasal dari kayu secang yang juga jadi campuran bahan minuman wedang uwuh.

photo
Bir Pletok - (Republika TV/Muhammad Rizki Triyana)

Kemungkinan kedua, menurut Ira, "pletok" diambil dari bunyi tutup botol anggur ketika dibuka. Bir pletok dapat dibeli di restoran yang terletak di Kota Tua atau toko khas oleh-oleh Betawi di Lenggang Jakarta dalam kawasan Monas.

"Bir pletok enak diminum dingin atau hangat," kata Ira.

Bila ingin mencicipi bir pletok yang segar, bukan dalam kemasan, Ira menyarankan wisatawan untuk mampir ke pusat perkampungan budaya Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement