Selasa 23 Jun 2020 15:26 WIB

Ilmuwan Teliti Dampak Lockdown Manusia pada Satwa Liar

Lockdown tidak hanya menimbulkan dampak positif, tapi juga perburuan satwa liar.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Seekor owa putih atau juga dikenal dengan sebutan owa ungko (Hylobates agilis) yang dilepasliarkan. ilustrasi
Foto: ANTARA/IRWANSYAH PUTRA
Seekor owa putih atau juga dikenal dengan sebutan owa ungko (Hylobates agilis) yang dilepasliarkan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah tim yang dipimpin Inggris telah meluncurkan inisiatif untuk melacak satwa liar sebelum, selama dan setelah pemberlakukan lockdown. Tujuan mereka adalah untuk mempelajari apa yang mereka sebut 'antropause' atau perlambatan temporer dalam aktivitas manusia dalam skala global.

Menurut para peneliti, mengukur dampak itu akan mengungkapkan cara-cara di mana manusia dapat berbagi planet saat keadaan semakin ramai. Mereka menguraikan penelitian ini dalam sebuah makalah di jurnal Scientific Reports.

Baca Juga

Dilansir di BBC, Selasa (23/6), mereka menguraikan langkah-langkah mendesak untuk memungkinkan para ilmuwan belajar sebanyak mungkin dari ketiadaan manusia secara tiba-tiba di banyak lanskap. Ini termasuk memastikan bahwa para peneliti memiliki akses dan izin untuk melakukan pekerjaan mereka.

Penelitian dipimpin Christian Rutz dari University of St Andrews yang merupakan presiden International Bio-logging Society. Dia menunjukkan bahwa bio-logger, alat pelacak kecil yang dipasang pada hewan untuk merekam pergerakan mereka dan perilaku lainnya, telah mengumpulkan informasi di habitat di seluruh dunia selama pandemi.