REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pasar fashion pria saat ini mulai bertumbuh. Salah satu jenama tersohor, Louis Vuitton, pun merambah pasar maskulin dengan membuka toko pertama untuk pria di Tokyo, Jepang pada 6 Juli.
Dilansir laman CNA Luxury, Selasa (23/6), gerai ini didirikan di Taman Miyashita di Shibuya. Bangunan toko ini terdiri dari dua lantai.
Toko tersebut akan menjual seluruh jajaran mode pria Louis Vuitton, serta koleksi khusus aksesori, alas kaki, dan mode. Ini juga termasuk perhiasan, wewangian, dan barang eksklusif lainnya.
Meskipun demikian, toko Louis Vuitton masih dibuka dengan protokol pengendalian kerumunan dan persyaratan jarak yang aman di tengah pandemi Covid-19. Peminat harus melakukan mendaftar terlebih dahulu melalui laman Louis Vuitton sebelum bisa memasuki toko.
Louis Vuitton telah banyak berinvestasi dalam pakaian pria selama beberapa tahun terakhir. Investasi terbesarnya datang dalam bentuk mempekerjakan spesialis streetwear Virgil Abloh pada tahun 2018 sebagai direktur kreatif di lini pria.
Abloh telah melihat banyak keberhasilan di Jepang, yang merupakan salah satu pasar pertama yang memiliki akses ke desainnya ketika diluncurkan pada tahun 2019. Abloh membuat debut Louis Vuitton di Tokyo, di mana barang diluncurkan di toko pop-up, bahkan sebelum mereka mencapai jaringan butik global maison.
Koleksi pria Louis Vuitton di pop-up Tokyo terjual lebih tinggi dari kolaborasinya yang sangat populer dengan Supreme pada 2017, yakni sebesar 30 persen. Dalam beberapa tahun terakhir, merek-merek mewah telah mendekati pembeli pria menyusul pertumbuhan pasar pakaian pria.
Menurut sebuah laporan oleh Mordor Intelligence, pasar pakaian pria global diharapkan untuk mendaftarkan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 5,7 persen selama periode perkiraan 2020 hingga 2025. Pertumbuhan ini dapat dikaitkan dengan popularitas streetwear dan atletik.
Dengan pertumbuhan busana pria yang melampaui pakaian wanita di tahun-tahun mendatang, beberapa rumah mode terbesar di dunia, termasuk Prada, Gucci, dan Dior telah merespons tren ini dengan membuka toko yang berfokus pada pria dalam beberapa tahun terakhir.