REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama mengungkapkan salah satu cara pemerintah untuk kembali mempromosikan pariwisata saat pandemi Covid-19. Pemerintah akan mempromosikan pariwisata lewat video.
"Salah satu yang kami lakukan yaitu dg membuat video yg menarik untuk pasar wisatawan nusantara juga nantinya mancanegara yang menggambarkan protokol CHS (cleanliness, health, and safety) mulai dr kedatangan di bandara hingga ke destinasi," kata Wishnutama dalam rapat bersama DPR RI, Selasa (23/6).
Wishnutama mengatakan, dalam persiapan menuju tatanan normal baru, pemerintah telah meninjau kesiapan destinasi untuk bersiap menghadapi fase pemulihan. Namun, hal itu tetap dilakukan dengan berkoordinasi intensif dengan Gugus Tugas nasional dan pemda terkait untuk menjamin keselamatan bagi wisatawan dan pekerja di sektor pariwisata. "Kami sdh melakukan peninjauan dan sosialiasi penerapan protokol CHS bagi sektor parwisata untuk membangun kepercayaan dan minat pasar," kata Wishnutama.
Wishnutama mengatakan, pemerintah juga mengedepankan penggunaan media digital dan elektronik untuk sosialiasi penerapan CHS dalam membangun kepercayaan dan minat pasar mengenai tatanan normal baru. Khususnya, tatanan yang diterapkan di sektor pariwisata dan eko kreatif yang mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan, dan keamanan.
Promosi Sektor pariwisata itu, kata Wishnutama akan dilakukan di berbagai media sosial mulai dari youtube, instagram, facebook, twitter, website pesona travel, dan media elektronik serta televisi nasional.
Selain itu, lanjut Wishnutama, dalam rangka membangun kepercayaan dan minat pasar, pemerintah berencana melakukan beberapa kegiatan seperti penyelengaran mega family trip yang bekerja sama dengan key opinion leaders, dan penyusunan paket wisata dengan airlines dan hotel.
Timeline pemulihan pariwisata pada periode sampai 2021 itu secara garis besar terbagi dua fase, yaitu pertama mempersiapkan destinasi, dan kedua membangun kepercayaan dan minat pangsa pasar. "Implementasi tiap fase menyesuaikan perkembangan kondisi dan arahan gugus tugas Covid-19, sehingga timeline fleksibel sesuai keadaan," kata Wishnutama.