REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Masa pandemi Covid-19 membuat Universitas Lampung (Unila) terpaksa menggelar wisuda periode IV dan V tahun 2020 secara virtual, Rabu (24/6). Secara simbolik 24 wisudawan terbaik hadir pada wisuda digelar di GSG Unila dipimpin Rektor Unila Karomani.
Sebagian wisudawan dan wisudawati sebanyak 1.591 orang lainnya mengikuti dan menyaksikan di rumah masing-masing secara daring atau virtual prosesi wisuda. Ke-24 lulusan terbaik menggunakan toga dan kuncir sebagai simbol melepas masa mahasiswa Unila tahun ini.
“Proses wisuda pada dasarnya melepas status mahasiswa menjadi gelar barunya tersemat dan bertanggung jawab secara sosial,” kata Prof Karomani pada gelar wisuda virtual tersebut.
Dia mengatakan, berpindahnya status dari mahasiswa menjadi status baru di masyarakat menjadi tanggung jawab masing-masing lulusan Unila dalam menerapkan dan mengembangkan kedisiplinan ilmunya yang diterima selama kuliah.
Tanggung jawab sosial dari lulusan perguruan tinggi menjadi sangat besar lagi dibandingkan pada masa menempuh pendidikan di bangku kuliah.
Menurut dia, penyelenggaraan wisuda secara virtual tersebut salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan virus corona atau Covid-19. Kegiatan wisuda secara daring atau virtual tersebut, bagi sebagian orang tidak mengenakkan karena hal tersebut menjadi kebanggaan bagi masing-masing pihak.
Setelah gelaran wisuda, pihak kampus tetap akan membagikan ijazah kepad lulusan Unila secara tepat waktu dengan menerapkan protokol kesehatan. Pihak rektorat juga mengapresiasi para orang tua lulusan yang telah bersedia menerima keputusan Unila menggelar wisudah virtual sekarang ini.
Wisudah virtual tersebut diikuti dua gelombang yakni periode sebanyak 1020 orang, dan periode V berjumlah 571 orang. Jumlah itu terdiri dari program Magister periode IV 116 orang, periode V 30 orang.
Program Profesi periode IV sebanyak 8, dan periode V berjumlah 102 orang. Lalu, program sarjana sebanyak 813 dari periode IV, dan 420 periode V. Serta program diploma sebanyak 83 orang dari periode IV dan 19 periode V.
Adi, orang tua mahasiswa yang diwisuda mengaku sedih sekaligus senang. Sedih, kata dia, karena wisuda anaknya di Unila harus digelar secara daring atau virtual dilakukan di rumah masing-masing, sedangkan senang karena anaknya mendapat gelar setelah menempuh pendidikan di bangku kuliah. “Wisuda hari ini sedih sekaligus senang, karena wisuda di rumah masing-masing,” ujarnya.
Sedangkan lulusan lainnya yang menyaksikan prosesi wisuda secara daring di rumah masing-masing seusai acara langsung menggelar syukuran. Sejumlah rekan mahasiswa berdatangan dan mengucapkan selamat di rumah, tanpa melakukan foto-foto di kampusnya.