Kamis 25 Jun 2020 12:02 WIB

Ilmuwan Ungkap Alasan Bulan Jupiter Miliki Lautan

uropa memiliki beberapa fitur utama yang diperlukan untuk tempat yang layak huni.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis foto baru dari es di Europa, satelit Planet Jupiter..
Foto: nasa
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis foto baru dari es di Europa, satelit Planet Jupiter..

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Para ilmuwan mengatakan satelit planet Jupiter, Europa mengalami panas yang cukup besar untuk menghasilkan lapisan dalam yang berlapis dan samudra di bawah permukaan. Seorang ilmuwan planet di Jet Propulsion Laboratory NASA di California, Mohit Melwani Daswani dan rekan satu timnya menemukan fenomena penciptaan lapisan yang disebut diferensiasi mungkin menjadi alasan Europa memiliki lautan.

Daswani mengumumkan temuannya pada Rabu (24/6) selama presentasi di konferensi virtual Goldschmidt. Ini adalah sebuah konferensi tahunan tentang geokimia dan bidang terkait. Pekerjaan tersebut belum ditinjau oleh rekan sejawatnya.

Baca Juga

Seperti yang dilansir dari Space, Kamis (25/6), Europa memiliki beberapa fitur utama yang diduga diperlukan untuk tempat yang layak huni. Temuan Daswani dapat memiliki implikasi untuk studi kelayakhunian di dunia lain, bahkan di luar dunia matahari.

Tim berharap misi mendatang seperti Europa Clipper NASA, yang akan diluncurkan akhir dekade ini, akan membantu menentukan apakah bulan es ini layak huni.

Tim Daswani menemukan bukti tanda yang menjanjikan, yakni lautan Europa dapat berasal dari pemecahan mineral yang mengandung air. Proses itu mungkin telah terjadi selama diferensiasi, di mana Europa dipisahkan menjadi lapisan yang berbeda.

“Bagian dalam Europa jauh lebih padat daripada lapisan luar,” kata Daswani.

Penemuan itu sudah seperti memberi tahu bagian yang sangat penting dari sejarah dan geologi Europa, yakni mengalami panas tinggi agar proses diferensiasi itu terjadi. Panas yang tinggi di masa lalu juga meningkatkan peluang Europa saat ini memiliki cukup panas untuk menyembunyikan lautan cair tersebut.

Sumber panas itu bisa berupa peluruhan radioaktif di bagian dalam satelit atau sebuah fenomena yang disebut disipasi pasang surut yang disebabkan oleh interaksi dengan Jupiter atau satelit-satelit besar di dekatnya atau sebagian dari keduanya. Dengan lautan cair, Europa memiliki satu karakteristik penting untuk mendukung kehidupan.

Proses diferensiasi ini terjadi di dunia yang dapat dihuni di Bumi dan juga di Mars. “Europa cukup besar untuk mengalami itu juga,” ujar Daswani.

Tidak ada hubungan langsung antara diferensiasi dan kelayakhunian, tetapi Daswani mengatakan proses memecah mineral melalui panas untuk menghasilkan lautan mungkin bukan  khas Europa. Menurut Daswani, dunia laut besar yang mengalami panas ini di bagian dalam mungkin memiliki mekanisme untuk membangun lautan.

Dengan melihat proses yang menyebabkan mineral melepaskan air di Europa, para ilmuwan dapat mengetahui apakah sebuah exoplanet mungkin menampung lautan cair. Karena ini mungkin merupakan cara yang umum bagi lautan untuk terbentuk di dunia di tata surya ini dan seterusnya. Di masa depan, Daswani ingin meneliti apakah ada cukup energi untuk kehidupan di lautan Europa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement