REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang tua mengeluhkan anak yang susah makan. Anak bahkan melakukan gerakan tutup mulut sehingga membuat orang tua marah. Sebenarnya apa yang membuat anak sulit makan?
Faktor anak
Menurut dokter anak dr Ariani D Widodo SpA(K), ada beberapa faktor yang menentukan seorang anak makan dengan baik. Faktor anak, bisa jadi anak sedang tidak sehat, sedang sakit, atau kelelahan karena malamnya kurang tidur.
Bisa juga karena anak trauma, karena sering dipaksa makan. Begitu melihat kursi makan dan peralatan makan, anak langsung teriak-teriak seperti trauma.
"Jadi dari awal kita harus berikan proses makan yang baik," ujar Ariani dalam acara diskusi kesehatan dalam rangka HUT Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ke-66 beberapa waktu lalu.
Faktor lainnya, bisa jadi anak picky atau pemilih. Biasanya, ini terjadi pada anak yang lebih besar.
Faktor makanan
Selain itu, faktor makanan juga bisa membuat anak mogok makan. Orang tua harus perhatikan tekstur, apakah sesuai dengan usia anak. Begitu juga dengan rasa makanannya. Anak akan lebih suka dengan rasa yang enak.
Porsi makan juga harus sesuai. Orang tua terkadang terlalu ambisius memberikan makan anak.
Orang tua memberikan porsi terlalu besar, sehingga anak makan tidak habis. Kesannya anak tidak mau makan lagi setelah separuh porsi. Padahal, sebetulnya porsinya yang kebanyakan.
Selain itu, sebaiknya berikan variasi makanan, jangan itu-itu saja. Ia juga mengingatkan untuk membuat jadwal makan teratur. Jangan kebanyakan susu atau kudapan.
Faktor lingkungan
Faktor lainnya adalah lingkungan. Saat makan, anak harus duduk. Jangan digendong sambil dibawa keliling atau sambil lari-lari, orang tua atau pengasuh mengejar keliling.
"Dari awal harus dibiasakan makan duduk di kursi makan."
Ariani mengatakan, jangan alihkan perhatian anak dari makanannya dengan memberikan gawai. Ketika melihat gawai, anak tidak bisa menikmati makan. Justru dia makan karena bengong melihat layar gawai atau TV, sehingga makan masuk tanpa disadari.
Padahal, proses makan adalah proses yang harus dinikmati anak. Jangan lupa ajak anak makan bersama keluarga supaya anak lebih semangat dan bisa melihat contoh dari orang tua dan kakaknya.
"Tenang saja kalau anak sulit makan. Karena sebagian besar balita sebenarnya mengalami masalah yang sama. Mungkin ada yang lebih panjang dari yang lainnya. Tapi pasti ada fase sulit makan pada anak, meskipun sebentar," ungkapnya.