REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar matematika Ridwan Hasan Saputra menekankan pentingnya mendidik anak sejak dini dengan matematika. Diharapkan anak dapat mengikuti kompetisi matematika di masa depan.
Tapi ia mengingatkan agar orang tua tak mengajarkan anak untuk selalu mengejar hadiah ketika berhasil menuntaskan persoalaan matematika. Ridwan menyadari ada sistem pemberian hadiah dalam mendidik anak. Seorang anak biasanya menerima hadiah dari orang tua saat berhasil.
Padahal Ridwan menjelaskan ada hal yang lebih utama dibanding hadiah jika berhasil menang kompetisi. Yaitu penyaluran minat keingintahuan anak di jalur yang tepat.
"Hadiah jangan yang utama. Tapi keinginan belajar anak itu yang utama karena membangun cara pikir anak ke arah pemecahan masalah," kata pelatih olimpiade matematika SD SMP tingkat nasional dan internasional ini dalam seminar virtual pada Sabtu (27/6).
Ridwan memandang pemahaman anak akan matematika bakal bermanfaat sepanjang hidupnya. Seorang anak yang paham matematika dianggap punya daya berpikir di atas anak-anak kebanyakan. "Anak bisa berpikir tingkat tinggi jangan hanya berpikir rutin (biasa-biasa) saja dengan pemahaman matematika," ujar pelatih Olimpiade MTK itu.
Ridwan mengimbau orang tua agar selalu memberi semangat belajar matematika pada anak. Orang tua diharapkan bersabar jika anak belum mampu menuntaskan soal matematika. "Harus dimotivasi, didoakan jangan dihina jika anak tidak bisa," ucap Ridwan.
Selain itu, Ridwan mewanti-wanti supaya anak tidak dipaksakan hebat di bidang matematika. Seorang anak tetap mesti tumbuh kembang secara seimbang dengan bermain tak hanya belajar.
"Jangan dipaksakan anak jadi juara dengan les kemana-mana. Anak jadi tidak punya waktu main karena terlalu di-push. Anak jangan hanya belajar MTK terus saja, harus seimbang kehidupannya dengan bersosialisasi juga," imbau Ridwan.