REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Priyantono Oemar
Pada 3 Juli 1947 Amir Sjarifoeddin Harahap diangkat menjadi perdana menteri menggantikan Sutan Sjahrir. Pada 9 Juni 1947 sosok Amir masuk catatan dokumen Netherlands Expeditionary Forces Intelligence Service (NEFIS) sebagai sosok yang mempunyai pengaruh besar dan tak kenal takut.
Pernah ditangkap Jepang pada masa pendudukan Jepang, ia dieksekusi mati karena pemberontakan PKI pada 1948. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, Amir juga pernah ditangkap yang kemudian memunculkan gelombang kritik kepada MH Thamrin karena melakukan pembiaran.
Thamrin dianggap tak melakukan hal yang seharusnya dilakukan oleh seorang pemimpin. Saat itu Thamrin menjadi pimpinan Gabungan Politik Indonesia (Gapi). Gerindo yang dipimpin Amir masuk menjadi anggota Gapi, dan Amir menjadi pengurus Gapi.