REPUBLIKA.CO.ID, SIBERIA -- Hari ini, tanggal 30 Juni diperingati sebagai Hari Asteroid oleh para astronom sedunia. Peringatan ini dilakukan untuk mengingat peristiwa dampak asteroid terbesar yang tercatat dalam sejarah.
Peristiwa ini terjadi di daerah terpencil Siberia, Rusia. Saat itu, pagi tahun 1908 saksi mata melaporkan melihat bola api cahaya kebiruan. Cahaya itu hampir seterang matahari, bergerak melintasi langit.
Selanjutnya, cahaya ini diikuti oleh kilatan dan suara yang mirip dengan tembakan artileri. Bersamaan dengan suara itu adalah gelombang kejut yang kuat yang memecahkan jendela ratusan mil jauhnya dan membuat orang jatuh. Ledakan di langit seperti tidak pernah terlihat sebelumnya.
Dilansir dari EarthSky, ledakan yang diyakini sebagai dampak asteroid terjadi di atas Taiga Siberia Timur yang jarang penduduknya, di atas Sungai Siberia Podkamennaya Tunguska. Tempat itu saat ini dikenal dengan Krai Krasnoyarsk.
Tidak ada kawah yang ditemukan dari peristiwa ini.
Kejadian ini masih dikategorikan sebagai peristiwa dampak yang diyakini disebabkan oleh asteroid yang masuk. Asteroid ini tidak pernah benar-benar menabrak Bumi tetapi meledak di atmosfer.
Ledakan udara, tiga hingga enam mil (lima-sepuluh kilometer) di atas permukaan bumi. Meskipun asteroid itu tidak menghantam Bumi, dampak ledakan atmosfer masih cukup untuk menyebabkan kerusakan besar pada hutan di wilayah tersebut.
Peristiwa itu meratakan sekitar 80 juta pohon di atas area hutan seluas 2.150 kilometer persegi. Ledakan itu mengeluarkan energi yang cukup untuk membunuh banyak rusa dan meratakan pohon bermil-mil di sekitar lokasi ledakan.
Sekarang para astronom merayakan Hari Asteroid setiap tahun pada peringatan yang dikenal sebagai acara Tunguska. Karena peristiwa Tunguska, astronom memiliki program pengamatan rutin untuk mengawasi Objek Dekat Bumi termasuk asteroid.
Ilmuwan menagatakan bahwa Tunguska adalah dampak kosmik terbesar yang disaksikan oleh manusia modern. Peristiwa ini adalah seribu kali lebih kuat dibandingkan bom di Hiroshima, Jepang yang berkekuatan 15 megaton TNT.