REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), dr Moh Adib Khumaidi, SpOT, mengajak masyarakat untuk dapat mengelola stres dengan baik. Pasalnya, mengelola stres dengan baik menjadi bagian dari upaya menjaga imunitas tubuh.
"Cara menjaga daya tahan tubuh, salah satunya kita benar-benar cukup istirahat dan bisa mengelola stres," katanya dalam seminar virtual yang mengusung tema "Tangguh Hadapi "New Normal" bersama H2 Cordyceps" di Jakarta, Rabu (1/7).
Adib mengatakan bahwa mengelola stres dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk melakukan perawatan diri dan kegemaran seperti membaca buku. Seseorang harus memiliki relaksasi yang membuat dirinya nyaman dan tenang.
"Kalau kita terlalu stres, maka kita rentan terkena penyakit," katanya.
Dalam menyikapi normal baru (new normal), Adib mengatakan tidak perlu panik dengan reaksi berlebihan karena dapat mempengaruhi daya tahan tubuh. Selain melakukan protokol kesehatan, kata dia, masyarakat senantiasa menjaga pola hidup sehat dan bersih serta memperkuat daya tahan tubuh.
"Menjaga daya tahan tubuh harus dilakukan terus menerus," katanya.
Dalam kesempatan itu, Adib berbagi kiat untuk meningkatkan sistem daya tahan tubuh, yakni cukup istirahat dengan durasi 7-9 jam tiap malam, mengelola stres, makan makanan bergizi termasuk sayuran dan buah-buahan yang kaya nutrisi. Kemudian berolahraga, dan tidak bekerja berlebihan sampai melewatkan istirahat di malam hari.
Ketika sistem imun tubuh menurun, kata dia, dapat dikenali dari tanda-tanda seperti flu, demam dan batuk yang sering, kelelahan kronis, alergi musiman atau asma. Kemudian, bisa menyebabkan kadar gula darah tinggi, kesulitan bangun di pagi hari, konstipasi atau sembelit, sensitif terhadap banyak makanan, serta sulit tidur.
"Hal-hal yang dapat membuat sistem imunitas menurun tersebut harus dihindari agar tubuh tidak rentan terhadap penyakit," ujar Adib.