REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform navigasi Waze menyegarkan tampilan aplikasi mereka menjadi lebih berwarna. Langkah tersebut bertepatan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang mulai dilonggarkan di beberapa kota.
"Kami ingin membangun identitas visual yang kuat dan fleksibel, yang akan mendukung brand dan penggunanya seraya memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri secara otentik dan bersenang-senang," kata Country Manager Waze Indonesia, Marlin R. Siahaan, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (1/7).
Waze meluncurkan identitas label baru serta ikon Moods baru di aplikasi, yang mereka sebut untuk menemani orang-orang saat bepergian dan beradaptasi dengan situasi new normal saat ini. Tampilan label dan Moods di aplikasi Waze dibuat lebih berwarna-warni untuk mewakili suasana hati pengguna saat berada di jalan. Platform ini juga akan menampilkan tampilan baru berdasarkan jalan dan peta.
"Tampilan label baru ini merangkum pengalaman Waze yang unik secara visual, dengan format grid baru berdasarkan peta kami, Moods baru yang dapat merefleksikan suasana hati kita saat berkendara, dan palet warna menggairahkan yang merayakan keceriaan yang selalu kami coba bawa ke jalan," kata Head of Creative Waze, Jake Shaw.
Waze merupakan platform navigasi berbasis komunitas, atau crowdsource, pengguna diizinkan untuk melaporkan kondisi terkini lalu lintas, misalnya lokasi kemacetan. Laporan-laporan dari pengguna akan berguna untuk pengguna lainnya untuk mengambil keputusan seperti mengambil rute alternatif. Pengguna juga bisa melaporkan perubahan-perubahan lainnya yang berkaitan dengan lalu lintas, misalnya informasi harga tol sampai jalur kebijakan Ganjil-Genap di Jakarta.