REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Indonesia Esports Premier League (IESPL), Giring Ganesha menuturkkan eSports bisa menjadi profesi yang menjanjikan bagi generasi muda. Dia mengatakan industri Gaming di Indonesia semakin diakui eksistensinya.
"Data dari IESPL di 2019 menunjukkan Indonesia menempati peringkat 12 di pasar gaming dunia dengan total pemain game aktif sebanyak 62,1 juta orang. Secara keseluruhan di tahun 2019 industri ini menghasilkan pendapatan sebesar 1,04 miliar dolar AS,” ujar Giring.
Dia menyampaikan tiga alasan yang membuat eSports kian populer di kalangan masyarakat. Yang pertama adalah shifting from PC to mobile, yang menunjukkan pergeseran tren penggunaan gim ke perangkat yang lebih praktis dan simple, yaitu melalui telepon genggam.
Kedua, shifting from single to multiplayer, yang berarti peminat game sekarang lebih memilih untuk memainkan game yang bermode multipemain karena dapat membangun semangat kebersamaan.
Ketiga, shifting from playing to watching, yang dilakukan oleh peminat game untuk menonton pemain lain berstrategi dalam menyelesaikan sebuah game melalu berbagai platform digital.
“Tidak dapat dipungkiri lagi, industri gaming memiliki potensi yang besar bagi Indonesia," ucapnya.
Pengembang game seperti Agate, yang berasal dari Bandung, berhasil merilis game berjudul Valthirian Arc: Hero School Story dan mampu meraih pemasukan sebesar 1 juta dolar AS. Jenjang karir eSports pun tak kalah hebatnya. Banyak sekali pemain eSports bertalenta yang sudah mengharumkan nama bangsa, seperti Rizki Faidan yang berhasil meraih juara pertama dalam ajang PES LEAGUE ASIA FINALS 2019.
“Saat ini atlet gaming tanah air memiliki potensi besar untuk membawa nama baik Indonesia ke tingkat internasional, sama halnya dengan atlet olahraga lainnya,” kata Giring.