Kamis 02 Jul 2020 12:35 WIB

Nadiem Jelaskan Tiga Fokus Perubahan Kurikulum Masa Pandemi

Kurikulum khusus ini untuk diterapkan dalam pembelajaran jarak jauh.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mandikbud Nadiem Makarim.
Foto: Dok IPB University
Mandikbud Nadiem Makarim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyiapkan kurikulum khusus untuk diterapkan selama masa pandemi Covid-19 dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, kurikulum tersebut akan menekankan tiga prioritas fondasional yaitu literasi, numerasi, dan pendidikan karakter.

"Jadi ada satu modul yang bisa dilakukan, yang benar-benar berdampak pada tiga prioritas itu," kata Nadiem, dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI yang disiarkan melalui saluran Youtube, Kamis (2/7).

Ia mengatakan, kurikulum darurat ini sangat penting untuk diterapkan. Sebab, Nadiem mengatakan, jika semua kompetensi tetap dimasukkan ke dalam kurikulum maka akan sulit melakukan pembelajaran yang efektif.

Selain itu, Nadiem menjelaskan, meskipun nanti kurikulum akan disederhanakan, guru tetap tidak diwajibkan untuk memenuhi ketuntasan kompetensi. "Tidak wajib mengejar ketuntasan Kompetensi Inti (KI) maupun Kompetensi Dasar (KD)," kata Nadiem.

Kemendikbud melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) merumuskan reformasi dan perubahan terhadap kurikulum selama PJJ. Nadiem menjelaskan, reformasi kurikulum ini diharapkan dapat memberikan guru-guru ketenangan dalam mengajar.

"Ini juga untuk memberikan arahan yang jelas menangani apa yang bisa dilakukan guru selama PJJ," kata Nadiem menambahkan.

Sebelumnya, Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti mendorong Kemendikbud untuk membuat kurikulum darurat selama masa pandemi. Retno melihat, penerapan PJJ di lapangan mengalami perbedaan persepsi. Ia menilai, sekolah masih membutuhkan panduan-panduan khusus mengenai kurikulum yang tepat untuk PJJ.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement