Jumat 03 Jul 2020 00:45 WIB

Jual-Beli Mobil Daring Berpotensi Geser Peran Diler

Situs atau marketplace jual-beli mobil diprediksi geser peran diler sebagai 'sales'.

Situs atau marketplace jual-beli mobil diprediksi geser peran diler sebagai 'sales' (Foto: ilustrasi jual beli mobil)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Situs atau marketplace jual-beli mobil diprediksi geser peran diler sebagai 'sales' (Foto: ilustrasi jual beli mobil)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya situs dan marketplace yang menyediakan layanan jual-beli mobil baru maupun bekas di Indonesia, akan menggeser peran diler sebagai pihak yang biasa bertanggung jawab atas penjualan (sales) mobil langsung. Hal ini diungkapkan pengamat otomotif, Yannes Martinus Pasaribu.

"Pascapandemi COVID, untuk bisnis mobil baru, ke depannya akan menggeser secara perlahan peran diler sebagai 'Sales'. Divisi marketing industri otomotif dapat langsung bertemu dengan pelanggan mereka via online dengan model 'Business to Customer'," kata Yannes, Kamis (2/7).

Baca Juga

"Peran dealer akan bergeser sebagai unit 'Services' dan 'Spareparts' saja atau penyedia unit test drive dengan protokol kesehatan yang baru," ujar dia melanjutkan.

Lebih lanjut, akademisi Institut Teknologi Bandung itu mengatakan, tren usaha rintisan (startup) yang bergerak di penjualan kendaraan bermotor, baik baru maupun bekas, akan tumbuh pesat di Tanah Air. Tak hanya itu, ia berpendapat bahwa pergeseran kebiasaan dan gaya hidup masyarakat yang beralih ke digital sejalan dengan semakin "habis"nya generasi tua seperti baby boomers (kelahiran tahun 1946-1964), dan Silent Generation (kelahiran 1925-1945).

"Sedangkan, generasi X (kelahiran 1965 -1979) yang merupakan generasi peralihan ke generasi yang melek digital akan beradaptasi untuk semakin menikmati pembelian melalui online dengan booking online test drive yang disediakan oleh cabang-cabang sales di setiap kota," kata dia.

Namun, Yannes mengatakan bahwa peran diler sebagai penyalur dan penjual mobil langsung diprediksi masih akan digunakan, khususnya bagi kendaraan mewah atau segmen premium.

"Khusus untuk kendaraan mewah masih tetap membutuhkan sales point dengan kemasan gedung dan interior yang mewah dan representatif layaknya galeri, mengingat yang mereka jual adalah brand image dan citra-nuansa kemewahan," pungkasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement