Sabtu 04 Jul 2020 10:16 WIB

Bakteri di Sepatu Lebih Beragam daripada yang Ada di Ponsel

Dalam sepatu dan ponsel dari orang yang sama terdapat komunitas bakteri yang berbeda.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Sepatu dan ponsel. Populasi bakteri di sepatu lebih beragam daripada yang ada di ponsel.
Foto: AP / Andy Wong
Sepatu dan ponsel. Populasi bakteri di sepatu lebih beragam daripada yang ada di ponsel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketakutan akan virus corona telah menjadikan kuman sebagai kewaspadaan semua orang. Tetapi sebuah studi baru menunjukkan hanya sedikit tentang mikroba di lingkungan sekitar yang bisa diketahui.

Para peneliti menganalisis DNA bakteri yang dikumpulkan dari ponsel dan sepatu dari hampir 3.500 orang yang menghadiri acara olahraga di seluruh Amerika Serikat. Hasilnya, banyak bakteri di sepatu dan ponsel yang masih sulit diketahui sehingga disebut 'materi gelap mikroba'.

Baca Juga

"Kemungkinan ada ribuan varietas bakteri pada sepatu dan ponsel, termasuk jenis yang hampir tidak pernah dipelajari oleh para ilmuwan," kata peneliti David Coil dari University of California, Davis Genome Center, dilansir Health 24.

Sebagian besar bakteri pada sepatu dan ponsel yang disebut "materi gelap mikroba" itu dikarenakan sulit untuk tumbuh dan dipelajari di laboratorium. Materi gelap itu  telah dibandingkan dengan "materi gelap" yang diyakini terdiri dari sebagian besar alam semesta.

Kelompok bakteri materi gelap hanya ditemukan ketika ilmuwan menggunakan sekuensing genetik untuk mencari mikroba di lokasi yang berbeda. Meskipun banyak kelompok bakteri gelap ditemukan di lingkungan terpencil atau ekstrem, beberapa telah ditemukan di habitat yang lebih umum, seperti tanah.

"Kami tidak berharap untuk melihat jumlah bakteri yang relatif tinggi dari kelompok materi gelap mikroba pada sampel ini," kata rekan penulis studi Jonathan Eisen dari UC Davis Genome Center.

Penelitian ini menyoroti bahwa masih banyak yang harus dipelajari lebih lanjut mengenai dunia mikroba. Temuan juga menunjukkan bahwa dalam sepatu dan ponsel dari orang yang sama terdapat komunitas bakteri yang berbeda. Bakteri ponsel mencerminkan apa yang ditemukan pada orang tersebut, sementara sepatu memiliki karakteristik bakteri tanah.

Populasi bakteri di sepatu lebih beragam daripada yang ada di ponsel.  Kendati sampel dikumpulkan secara nasional, para peneliti tidak menemukan tren regional atau wilayah yang jelas.

Dalam beberapa kasus, ada perbedaan yang signifikan antara sampel yang dikumpulkan di berbagai acara olahraga di kota yang sama. Dalam kasus lain, sampel dari kota yang jauh cukup mirip. Temuan ini diterbitkan pada 9 Juni di jurnal PeerJ.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement