REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alibaba Group menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan otomotif BMW membangun pusat inovasi di Shanghai. Berlokasi di Zona Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Jinqiao di Distrik Pudong itu, fasilitas baru tersebut akan dioperasikan bersama oleh Alibaba Cloud dan BMW Startup Garage.
BMW Group nantinya juga akan berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan rintisan (startup). Dalam unggahan di Sina Weibo, Sabtu (5/7), dalam tiga tahun ke depan rencananya pusat inovasi tersebut bakal memfasilitasi 300 perusahaan dengan sumber daya teknis dan pelayanan berbasis komputasi awan, digitalisasi, dan teknologi otomotif, selain juga pelatihan teknis dan konsultasi pelayanan.
Lebih dari 5.000 meter persegi area perkantoran di pusat inovasi disediakan bagi beberapa tim perusahaan rintisan dalam menjalankan sedikitnya 30 unit proyek berteknologi tinggi. Beberapa perusahaan dan proyek teknologi sains diharapkan bisa mendapatkan dukungan finansial dan pelayanan dari fasilitas tersebut.
Presiden sekaligus CEO BMW Group Wilayah China, Jochen Goller, mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah mengubah kebiasaan sehari-hari masyarakat dan mengarahkan industri otomotif pada sistem elektrik, kecerdasan artifisial, dan digitalisasi masa depan. Menurut dia, BMW akan memegang teguh komitmennya berinvestasi di China karena 34.000 unit menara pemancar berbasis 5G dan 100.000 unit tiang pengisian baterai mobil yang akan dibangun di Shanghai dalam tiga tahun akan mendukung iklim usaha BMW dalam meluncurkan proyek otomotif terbarunya.
"Mobil masa depan akan menjadi hub sistem network generasi mendatang sehingga akan memberikan pengalaman baru bagi masyarakat," kata Wakil Presiden Alibaba Group Ren Geng.
Ia menegaskan bahwa Alibaba akan berkolaborasi dengan BMW untuk mencetak sekelompok perusahaan inovasi di Distrik Pudong, Shanghai, sekaligus memperkenalkan talenta-talenta yang menguasai teknologi canggih. Sebagai zona pengembangan ekonomi nasional, Jinqiao menjadi pusat informasi elektronik dan industri otomotif bergengsi di China.
Sebelumnya perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat Tesla juga telah membangun "gigafactory" di Shanghai yang akan memproduksi mobil Tesla Model 3 dan Tesla Model Y mulai Januari 2021.