Ahad 05 Jul 2020 13:23 WIB

Cara Terbaik Tangani Bibir yang Terbakar Matahari

Bibir yang terbakar sinar matahari dapat meningkatkan risiko kanker bibir.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Bibir (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Bibir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa anggota tubuh snagat rentan terhadappaparan matahari. Salah satunya adalag bibir.

Mencegah bibir terbakar sinar matahari harus menjadi prioritas. Tak hanya agar terhindar dari kemerahan dan pembengkakan, tetapi juga karena bibir yang terbakar sinar matahari bisa meningkatkan risiko kanker kulit.

Dilansir di laman Health.com, bibir yang terbakar sinar matahari akan membengkak dan lebih merah dari biasanya. Kondisinya terkadang lembut saat disentuh, kadang-kadang lepuh akan terbentuk, mirip dengan lepuh kulit yang terbakar sinar matahari di area tubuh lain.

Semua orang bereaksi terhadap paparan matahani secara berbeda, tapi gejala pada bibir biasanya berlangsung tiga hingga lima hari. Beberapa kasus parah bisa berlangsung sampai 10 hari.

Selain menyebabkan pembengkakan dan lecet, bibir yang terbakar sinar matahari juga dapat meningkatkan risiko kanker bibir.

Menurut Yayasan Kanker Kulit, jenis kanker kulit paling umum adalah karsinoma sel basal yang dapat muncul di bibir atas, terutama bagian luar di sebelum bibir. Namun sebagian besar kanker bibir muncul di bibir bawah, yaitu karsinoma sel skuamosa atau jenis kanker kulit yang memiliki peluang lebih besar menyebar dibandingkan jenis lain. Faktor risiko utama kanker bibir adalah radiasi ultraviolet (UV) dari matahari.

Jika tidak melindungi bibir dengan produk SPF, akan lebih besar kemungkinan bibir terpapar sinar matahari. "Banyak orang menjilat bibir mereka, artinya mereka menjilat tabir surya,"kata dokter kulit New Tork City, Debra Jaliman.

Beberapa orang enggan menggunakan tabir surya karena memakai lipstik atau lip gloss, dan tak ingin menghapusnya. Padahal, sinar UV yang berbahaya akan menembus produk jika tidak mengandung perlindungan terhadap sinar matahari. Karena itu lip balm dengan SPF menjadi bagian penting dari rutinitas orang.

Selain melindungi dengan SPF, cara termudah mencegah bibir terbakar sinar matahari adalah menjaganya dari paparan. Dokter kulit berbasis di Connecticut, Rhonda Q Klein, mengatakan setelah bibir terbakar sinar matahari, peradangan prakanker yang disebut actinic cheilitis (AC) dapat berkembang yang dapat menyebabkan kanker sel skuamosa.

Pada tahap awal, AC mungkin hanya terlihat dan terasa seperti bibir sangat pecah-pecah. Namun jika Anda melihat sesuatu di bibir yang terasa bersisik, terlihat seperti luka bakar atau berubah menjadi putih, sebaiknya segera pergi ke dokter kulit.

Setelah bibir terbakar sinar matahari, minum obat pereda nyeri antiinflamasi seperti ibuprofen untuk membantu meringankan pembengkakan. Jaliman juga menyarankan untuk menggunakan kompres dingin menggunakan handuk.

Untuk mempercepat penyembuhan, Jaliman menyarankan menggunakan produk yang mengembalikan kelembaban. Panthenol membantu menjaga kelembaban, sementara gliserin berfungsi sebagai lapisan pelindung mencegah hilangnya kelembaban. Dia juga menyarankan menggunakan lip balm yang mengandung vitamin dan asam lemak alami. Air minum adalah bagian penting lainnya dari proses penyembuhan.

"Tetap terhidrasi akan membantu menyembuhkan kulit terbakar," ujar Jaliman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement