Senin 06 Jul 2020 02:47 WIB

15.307 Peserta ikuti UTBK di UGM pada Ahad

Tahap satu UTBK berlangsung dari 5 Juli 2020 hingga 14 Juli 2020.

Sejumlah peserta mengikuti pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020. Ilustrasi
Foto: ANTARA/FIKRI YUSUF
Sejumlah peserta mengikuti pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 15.307 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahap pertama di Kampus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan menerapkan standar dan protokol kesehatan pada Ahad (6/7).

"Tersebar di 14 lokasi di seluruh UGM yang totalnya ada sekitar 52 ruang," kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan UGM Prof Djagal Wiseso Marseno.

Dari belasan ribu peserta itu, terdapat peserta tuna daksa yang mengikuti ujian bertempat di Ruang B dan C Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.

Selain menjalani cek suhu tubuh, menurut dia, ketika akan memasuki ruang UTBK para peserta juga harus membawa surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki surai izin praktik (SIP) atau dari fasilitas layanan kesehatan.

"Semua dilakukan dengan pengawalan Satgas Covid-19 UGM sesuai protokol kesehatan," kata dia.

Tes UTBK, kata dia, terdiri atas dua tahap, yaitu tahap satu dari 5-14 Juli dan tahap dua dari 20-29 Juli. Adapun UGM hanya menyelenggarakan tahap satu.

Menurut Djagal, setiap hari akan ada dua sesi ujian yaitu sesi pertama pukul 09.00-11.15 WIB dan sesi dua pukul 14.00-16.15 WIB kecuali hari Jumat, hanya ada satu sesi.

Pelaksanaan UTBK di UGM, kata dia, berlangsung sangat ketat dan dirancang agar tidak menimbulkan kerumunan, jaga jarak, dan menggunakan masker. Peserta setiap sesi sekitar 870 orang dan tersebar dalam 14 lokasi dalam 52 ruang sehingga tiap lokasi hanya akan melayani rata rata sekitar 70 orang.

Menurut Djagal, sehubungan dengan adanya pandemi Covid-19 maka tes UTBK Tahun 2020 ini hanya berupa Tes Potensi Skolastik (TPS). TPS mengukur kemampuan kognitif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.

"Karena pandemi ini ada pengurangan sesi menjadi dua sesi per hari dan waktu pelaksanaan tes relatif singkat 105 menit," kata Djagal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement