REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sedikitnya 49 dari 740 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Kota Surabaya, Jawa Timur, dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test atau tes cepat Covid-19.
"Bagi mereka yang hasil rapid test-nya dinyatakan reaktif langsung dilakukan pemeriksaan swab dan isolasi mandiri di hotel," kata Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita di Balai Kota Surabaya, Senin (6/7).
Para peserta UTBK SBMPTN tersebut telah menjalani tes cepat Covid-19 di 63 puskesmas di Kota Surabaya sejak tiga hari lalu mulai Jumat (3/7) hingga Ahad (5/7).
Menurut Febria yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini, peserta yang reaktif langsung dibuatkan rujukan untuk di swab test atau tes usap di mobil PCR milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Gelora Pancasila.
Sembari menunggu hasil swab itu keluar, lanjut dia, calon mahasiswa itu harus melakukan isolasi mandiri di hotel yang sudah disiapkan. "Jadi bisa juga belajar di sana (hotel). Nanti terkait jadwal ujian sudah dijadwalkan kembali oleh kampus tempat tes," katanya.
Ia mengatakan fasilitas rapid test gratis itu diperuntukkan khusus bagi warga Kota Surabaya yang tidak mampu dengan menunjukkan beberapa persyaratan kepada petugas puskesmas yakni menunjukkan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan tercatat sebagai peserta Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) serta menunjukkan identitas diri.
"Jadi dengan melampirkan itu bisa langsung dites cepat. Untuk hasilnya keluar beberapa jam setelah itu. Jadi langsung bisa diketahui hasilnya," katanya.
Febria menambahkan, jika nantinya calon mahasiswa tersebut hasil swabnya negatif, maka dia langsung bisa keluar dari isolasi di hotel dan pulang ke rumah masing-masing. Sementara itu, bagi mereka yang hasil swabnya terkonfirmasi atau berstatus orang tanpa gejala (OTG), selanjutnya menjalani perawatan di Asrama Haji.
"Untuk jadwal tes UTBK, kampus telah memberikan relokasi waktu," katanya.