Senin 06 Jul 2020 19:14 WIB

Naegleria Fowleri, Amuba Pemakan Otak Usik Warga Florida

Amuba Naegleria fowleri dapat menyebabkan infeksi otak dan berakibat fatal.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Air keran. Amuba Naegleria fowleri biasa ditemukan dalam air tawar hangat, termasuk di air keran saat musim panas di AS.
Foto: Flickr
Air keran. Amuba Naegleria fowleri biasa ditemukan dalam air tawar hangat, termasuk di air keran saat musim panas di AS.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Kasus amuba pemakan otak yang langka telah dikonfirmasi di Florida, AS. Departemen Kesehatan Florida (DOH) mengatakan, satu orang di Hillsborough County telah terinfeksi Naegleria fowleri.

Amuba mikroskopis bersel tunggal ini dapat menyebabkan infeksi otak dan biasanya berakibat fatal. Biasa ditemukan dalam air tawar hangat, amuba memasuki tubuh melalui hidung.

Baca Juga

Dilansir BBC, Senin (6/7) dijelaskan, DOH tidak menguraikan lokasi maupun kondisi pasien. Amuba tidak bisa ditularkan dari orang ke orang.

Infeksi biasanya terjadi di negara bagian AS selatan, dan jarang di Florida. Di sana, hanya 37 kasus telah dilaporkan sejak 1962.

Mengingat konsekuensi infeksi yang berpotensi mematikan, DOH mengeluarkan peringatan kepada penduduk Kabupaten Hillsborough pada 3 Juli. Pejabat kesehatan mendesak penduduk setempat untuk menghindari kontak hidung dengan air dari keran dan sumber lainnya.

Masyarkat pun diserukan untuk tidak terpapar air danau, sungai, kolam, dan kanal. Infeksi amuba lebih mungkin terjadi pada bulan-bulan musim panas yang lebih hangat, yakni bulan Juli, Agustus dan September.

Mereka yang terinfeksi Naegleria fowleri memiliki gejala termasuk demam, mual, muntah, leher kaku, dan sakit kepala. Sebagian besar korban kehilangan nyawa dalam sepekan.

DOH telah mendesak orang-orang yang mengalami gejala-gejala itu untuk segera mencari pertolongan medis. DOH mengingatkan bahwa penyakit ini berkembang dengan cepat.

"Ingat, penyakit ini jarang terjadi dan strategi pencegahan yang efektif dapat memungkinkan musim berenang musim panas yang aman dan santai," kata DOH.

Infeksi Naegleria fowleri jarang terjadi di AS, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Antara 2009 dan 2018, hanya 34 infeksi yang dilaporkan di negara ini. Dari kasus-kasus itu, 30 orang terinfeksi oleh air di tempat rekreasi, tiga setelah mengairi hidung dengan air keran yang terkontaminasi, dan satu orang terinfeksi oleh air keran yang terkontaminasi yang digunakan pada permainan Slip-n-Slide (semacam perosotan air) di halaman belakang rumah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement