REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Pariwisata Provinsi Riau menyatakan agenda pariwisata sekaligus olahraga bersepeda Tour de Siak rencananya tetap akan digelar pada November mendatang. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat pada pernyataan pers di Pekanbaru, Senin (6/7), mengatakan penyelenggaraan Tour de Siak tahun ini sudah mendapat persetujuan dari UCI (United Cycliste Internationale).
“Ada dua event yang mungkin akan tetap kita laksanakan, dan ini sudah mendapat izin oleh UCI, yaitu Tour de Siak yang Inshaallah akan kita lakukan bulan November, dan dragon boat,” katanya.
Ia mengatakan, sudah ada kegiatan pariwisata Riau yang sudah dibatalkan karena kondisi pandemi COVID-19, yakni Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Festival Perang Air di Selatpanjang, dan Pacu Jalur di Taluk Kuantan. Pembatalan kegiatan tersebut dilakukan oleh panitia dan pemerintah daerah setempat.
“Ada tiga event yang sudah dibatalkan karena kondisi COVID-19, yaitu Bakar Tongkang, Perang Air dan Pacu Jalur yang dibatalkan oleh mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, ia mengatakan Dinas Pariwisata Riau telah memperkirakan kerugian industri pariwisata di 12 kabupaten dan kota di Riau akibat pandemi COVID-19 mencapai sekitar Rp 12 miliar. Angka perkiraan kerugian itu disebabkan kerugian dari penutupan objek wisata dan pembatalan kegiatan, yakni mencapai Rp 7 miliar. Sedangkan kerugian dari sektor akomodasi dan penginapan diperkirakan sekitar Rp 5 miliar.
Ia berharap agar kondisi di Riau terus membaik dan penyelenggaraan Tour de Siak bisa terwujud. Penyelenggaraan diharapkan bisa menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan seksama.
Pada penyelenggaraan tahun 2019, Tour de Siak diikuti oleh 11 tim dari 16 negara. Tim Balap Sepeda asal Kinan Cycling Team dari Jepang berhasil keluar sebagai menjadi tim terbaik kategori Winner General Team Tour de Siak 2019, disusul Sepahan Cycling Team asal Iran diposisi kedua, dan Trengganu Cycling Team dari malaysia di posisi ketiga.
Penyelenggaraan Toud de Siak tidak melulu soal balap sepeda, karena pada saat yang sama juga dikemas menjadi agenda pariwisata seperti festival kuliner dan budaya yang mempromosikan pariwisata Riau.