REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan sekolah di wilayah zona hijau yang akan membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka untuk tetap berhati-hati. Wapres mengatakan, meski wilayahnya masuk zona hijau, namun harus tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Bagaimana pendidikan dibuka di daerah hijau tapi kesehatan tetap terjaga, protokol kesehatan tetap dipelihara," kata Ma'ruf saat meninjau persiapan protokol kesehatan pembukaan sekolah di SMAN 4 Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (8/7).
Karena itu, Ma'ruf meminta agar sekolah dan dinas pendidikan di wilayah zona hijau untuk berinovasi. Selain menerapkan penggunaan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, inovasi-inovasi perlu dilakukan untuk memastikan pembukaan sekolah tidak mengesampingkan kesehatan.
Ma'ruf menyontohkan, model protokol kesehatan yang dilakukan SMAN 4 Sukabumi untuk para siswa, seperti kreasi penggunaan pelindung wajah dan pembagian tiga shif KBM kepada para siswa. "Saya liat di sini yang tadinya diizinkan dua shift, di sini tiga, artinya lebih hati-hati dan inovasi dikembangkan," katanya.
Karena itu, ia berharap model ini juga bisa memjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang ingin membuka sekolahnya, khusus untuk di daerah zona hijau. Sebab, untuk daerah yang belum hijau, belum boleh membuka kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.
Ma'ruf menyebut ada 100 daerah yang saat ini masuk kategori zona hijau. "100 kabupaten hijau, kita harapkan ada inovasi-inovasi untuk bagaimana supaya pendidikan dibuka di daerah hijau tapi kesehatan tetap terjaga," katanya.
Ketua Umum MUI Pusat nonaktif itu juga mengapresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi yang telah berupaya mengendalikan penyebaran virus Covid-19, sehingga Kota Sukabumi menjadi satu-satunya daerah di Jawa Barat yang masuk zona hijau. "Itu bukan hal yang mudah, tidak semua daerah bisa hijau," katanya.
Setelah mengunjungi sekolah, Wapres juga meninjau pelaksanaan protokol kesehatan Pondok Assobariyyah, Sukabumi. Dalam kunjungan kerja tersebut, Wapres didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Agama Fahrul Razi.