Kamis 09 Jul 2020 13:40 WIB

Jangan Sembarangan Posting Lokasi di Medsos, Ini Akibatnya

Bijak menggunakan media sosial menjadi salah satu cara terhindar dari pencurian data.

Red: Karta Raharja Ucu
Jangan sembarangan memposting lokasi dan jenis HP ke media sosial (ilustrasi).
Foto: Pixabay
Jangan sembarangan memposting lokasi dan jenis HP ke media sosial (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bocornya data pribadi yang diduga berasal dari operator telekomunikasi turut dianalisis oleh ahli digital forensik Ruby Alamsyah. Dari tampilan yang beredar di sosial media, menurut analisis sementara yang dilakukan Ruby, gambar tersebut seolah-olah merupakan tampilan teknis dari sebuah akses remote ke sebuah server operator seluler untuk menampilkan data pengguna operator telekomunikasi.

“Menurut saya apa yang ditampilkan tersebut bukan merupakan gambaran teknis yang benar-benar diambil dari sebuah server yang terdapat data pelanggan operator telekomunikasi. Kalau memang benar teknis, pasti jejak digitalnya banyak dan bisa kita lacak dengan mudah,” kata Ruby di Jakarta, Rabu (8/7).

Ruby menduga data yang ditampilkan seolah-olah asli tersebut, merupakan data yang bisa saja diambil dan dikombinasikan dengan kebocoran-kebocoran data yang selama ini sudah terjadi. Kebocoran nama, NIK dan No KK bisa didapatkan dari banyak sumber. Apalagi data pribadi KPU pernah bocor.

“Bisa jadi data-data tersebut berasal dari medsos korban dan ditampilkan oleh pelaku sehingga seolah-olah berasal dari server operator tertentu. NIK dan No KK bisa didapat dari kebocoran data KPU. No HP bisa di dapat dari no WA grup,” terang Ruby.