Kamis 09 Jul 2020 18:50 WIB

Cara Orang Miliki Mobil Diperkirakan Bakal Berubah

Toyota melihat adanya peningkatan peminat berlangganan mobil.

Logo Toyota. Layyanan langganan mobil baru, Kinto One, diperkenalkan Toyota di Indonesia, setelah lebih dulu diluncurkan di Jepang dan Thailand.
Foto: AP Photo/Koji Sasahara
Logo Toyota. Layyanan langganan mobil baru, Kinto One, diperkenalkan Toyota di Indonesia, setelah lebih dulu diluncurkan di Jepang dan Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cara orang memiliki mobil diperkirakan akan berubah seiring dengan gaya hidup yang praktis. Orang makin banyak yang tidak ingin ribet, mulai dari urusan membeli mobil, asuransinya, pajak, hingga perawatan kendaraan.

"Berkembangnya era digital saat ini, membuat seseorang dengan mudah mengakses semua kebutuhan melalui internet tanpa repot," kata Presdir PT Toyota Astra Finance (TAF) Agus Prayitno di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Hal itu telah mendorong peningkatan kebutuhan pelanggan pada model bisnis berlangganan atau subscription di pasar ritel dan digital. Tren tersebut, menurut Agus, juga membawa perubahan pada cara orang menggunakan mobil pribadi.

"Trennya, orang tidak perlu lagi memiliki mobil, tapi cukup berlangganan saja sesuai kebutuhan pemakaian dan selera," jelas Agus.

Untuk itulah, menurut Agus, TAF memperkenalkan Kinto One sebagai cara baru orang merasa memiliki kendaraan pribadi dalam jangka waktu yang lama dengan sistem berlangganan. Peminat bisa mengakses layanan tersebut melalui internet.

"Jadi bisa order dari rumah, apalagi saat ini pergerakan orang dibatasi dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah dilonggarkan," tutur Agus.

Agus menjelaskan bahwa Kinto One berbeda dengan layanan rent a car. Pelanggan bisa mendapatkan mobil baru yang dia sukai dengan cara berlangganan selama periode tertentu, misalnya tiga tahun dan durasi pemakaiannya beragam mulai mulai dari 15 ribu km sampai dengan 40 ribu km per tahun.

"Kinto One juga menawarkan biaya berlangganan yang terjangkau mulai dari Rp 4 jutaan per bulan," katanya.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengungkapkan Kinto One diperkenalkan di Indonesia, setelah Jepang dan Thailand. Layanan ini dihadirkan karena dianggap orang Indonesia lebih mudah dan cepat berubah terhadap tren gaya hidup, seperti yang terlihat pada penggunaan aplikasi online untuk pesan transportasi, makanan, maupun belanja.

"Ini tidak terkait dengan kenaikan gross domestic product (GDP), tapi gaya hidup. Itu yang membuat kami yakin Kinto One bisa diterima pasar Indonesia," katanya.

Anton juga mengatakan, cara baru mendapatkan kendaraan baru dengan berlangganan merupakan bagian dari inisiatif Toyota menjadi Mobility Company, bukan sekedar manufaktur. Oleh karena itu, TAM tidak khawatir dengan cara baru orang memiliki kendaraan tersebut akan menggerus penjualan mobil.

"Satu tahun ini kami masih edukasi, sosialisasi, dan mempelajari kebutuhan dan pola keinginan konsumen lokal," kata Anton.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement